Libur semester telah usai, sudah waktunya para mahasiswa kembali pada rutinitas kuliah mereka.
Hari ini adalah awal semester dua, tidak terasa sudah lebih dari setengah tahun Gaby mengenyam pendidikan di NEO UNIVERSITY. Seharusnya ia bersemangat menyambut awal semester baru, terlebih ini masih jam delapan pagi.
Tapi justru sebaliknya, cewek itu melangkah pelan menaiki anak tangga untuk sampai ke lantai tiga menuju kelasnya berada. Tadi malam dia kurang tidur karena menemani Lucas video call-an, dan baru bisa kembali tidur jam setengah lima pagi. Jam tiga subuh Lucas menelpon dirinya setelah terbangun dari tidur karena kembali bermimpi Bunda.
Gaby ingin marah karena Lucas sudah mengganggu waktu tidurnya, apalagi dia tau kalau hari ini ada kelas pagi. Tapi berhubung dia tidak setega itu alhasil Gaby menemani Lucas telponan entah sampai jam berapa, soalnya Gaby ketiduran waktu Lucas asik bercerita entah apa.
"Lesu amat." Komentar Haikal--teman sekelas Gaby-- saat cewek itu mengambil tempat duduk di sampingnya.
Mereka lumayan dekat di kelas karena sering kebagian kelompok yang sama.
"Ngantuk gue." Jawab Gaby sambil melipat sebelah tangannya di atas meja, kemudian menggunakan tangan itu sebagai bantal.
"Mau gue beliin kopi?"
"No, thanks. Bangunin aja nanti kalau dosen masuk."
"Oke."
Gaby memejamkan mata, sudah bersiap untuk tidur. Sedangkan Haikal sibuk dengan ponselnya. Jumlah keseluruhan di kelas ini ada tiga puluh lima orang, tapi sekarang baru ada sekitar sebelas orang yang datang. Sisanya paling mepet jam kuliah dimulai.
Rasanya Gaby baru menyentuh dasar mimpi saat merasakan senggolan tangan di sebelah kirinya, cewek itu mengangkat kepalanya sambil mengucek mata.
"Dosen masuk tuh" kata Haikal sambil menunjuk lelaki yang mungkin berumur awal tiga puluhan itu dengan dagunya di depan kelas.
Gaby hanya berdehem sebagai balasan.
Kelas dimulai dengan perkenalan diri baik dari dosen maupun mahasiswanya, biasanya setiap awal semester selalu begitu hingga Gaby bosan memperkenalkan namanya sendiri berulang kali. Setelah itu dosen tersebut memberi tahu materi apa saja yang akan mereka pelajari selama beberapa bulan kedepan disusul dengan pembagian kelompok makalah.
Dan seperti biasa, Gaby kembali sekelompok dengan Haikal. Entah ada ikatan apa diantara mereka hingga terus berada di kelompok yang sama.
"Gue masukin ke grup yak" tawar Iksa yang tiba-tiba saja sudah berada di tengah-tengah mereka.
Gaby sama Haikal ngangguk aja sebagai jawaban.
Jadi ini Gaby, Haikal, dan Iksa satu kelompok gitu. Kebagian kelompok empat tapi makalahnya serentak dikumpul ke dosen minggu depan.
"Kapan mau mulai ngerjakan?" tanya Haikal pada keduanya.
"Besok aja kalau mau, sekalian abis mata kuliah pertama kita nyari buku di perpus."
Besok mereka ada kuliah jam setengah sembilan pagi juga kuliah sore jam empat. Jadi rentang waktu itu bisa mereka gunakan untuk kerja kelompok.
"Sepakat. Yaudah gue mau ke kantin dulu nih, mau ikut nggak?" Tawar Iksa.
"Kuy" Haikal bangkit lalu merangkul bahu Iksa, keduanya ini memang teman dekat.
"Mau ikut kagak?" Kali ini Iksa menawari Gaby, tapi cewek itu hanya menggeleng.
"Duluan aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Boyfriend { Bobrok } ✓
FanfictionBoyfriend Series #1 "By" "Hm?" "Jangan senyum gitu" "Kenapa emang?" "Senyummu seolah mengajak untuk berumah tangga." Start: 20 Januari 2019 End : 26 Februari 2020 Copyright ©2019 by ApriLyraa