59. Jatuh

1.2K 126 2
                                    

Keadaan mobil yang dikendarai Winwin terlihat sunyi. Rendy yang duduk di kursi belakang sibuk bermain ponsel serta menyumbat telinganya dengan airpods, sementara Gaby masih setia melamun sejak masuk ke dalam mobil Winwin. Kentara sekali sedang memikirkan sesuatu.

"Hey, kenapa sih?"

Gaby cukup terkejut saat tangan Winwin mengusap kepalanya dengan tiba-tiba, dia berdehem menstabilkan suaranya agar tidak terdengar gugup. "Eum.. nggak apa-apa, Win"

"Beneran? Ekspresi lo nggak bisa bohongin gue, Gaby" cowok itu melirik Gaby sesekali sembari matanya fokus ke jalan.

Gaby bahkan baru ingat kalau Winwin adalah cowok terpeka yang pernah dia temui.

"Cuma ada sesuatu yang gue pikirin aja"

"Boleh gue tau?"

Cewek itu tidak menjawab, hanya menunduk memilin jemarinya. Tapi Winwin cukup peka dengan apa yang terjadi.

"Ada hubungannya sama Lucas ya?"

Benar kan, setelah Winwin berkata begitu atensi Gaby kembali teralih padanya.

"Kok tau? Eum, maksud gue..."

"Cerita aja, gue siap mendengarkan"

"Win---"

"Gue emang suka sama lo, Gaby. Tapi gue nggak keberatan kok kalau lo mau curhat tentang Lucas" Winwin memberikan senyum terbaiknya pada Gaby, dan pada akhirnya cewek itu luluh juga.

"Gue... break sama Lucas"

Alis Winwin terangkat, sebelah tangannya yang tidak memegang kemudi mengusak rambutnya yang sedikit menutupi mata.
"Break gimana?"

"Ya, break. Nggak ada hubungan dulu"

Winwin masih tidak paham. "Putus?"

"Nggak, mungkin... belum"

belum?

Winwin tidak ingin munafik bahwa dirinya senang mendengar kata itu, bukankah itu artinya dia masih punya kesempatan buat ngegas Gaby?

Sebisa mungkin Winwin menyembunyikan senyum di wajahnya.

"Kok bilang gitu?"

Gaby mengedikkan bahu. "Entahlah, tapi gue rasa kita udah nggak sejalan lagi. Mungkin juga kita sudah sampai di titik jenuh"

"Perasaan lo sendiri gimana ke Lucas?"

"Gue sayang sama dia, banget. Tapi semakin gue sayang rasanya semakin sakit" Gaby kembali memilin jemarinya di pangkuan, "maka dari itu gue mutusin buat break aja, gue pikir kita sama-sama butuh waktu buat nenangin diri"

"Lo tau, Gab? Gue rasa lo memilih keputusan yang salah"

Gaby kembali mendongak memperhatikan side profile Winwin dengan alis tertaut.
"Maksudnya?"

"Bisa aja kan waktu kalian break gue nyusup di tengah-tengah buat rebut perhatian lo?"

Winwin mengatakan hal tersebut memang dengan nada bercanda, tetapi ternyata membuat Gaby terdiam. "Nggak usah dipikirin, gue bercanda kali"

Keadaan di mobil itu kembali hening, Winwin sibuk menyetir sedangkan Rendy rupanya sudah jatuh tertidur di belakang sana. Baguslah, jadi anak itu tidak perlu mendengar percakapan mereka.

Dua puluh menit berlalu hingga akhirnya mobil tersebut berhenti di depan pagar rumah Gaby, cewek itu tersenyum sembari melepas seatbelt-nya.

[1] Boyfriend { Bobrok } ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang