16. Midnight Date

1.8K 204 4
                                    

Lucas membuka matanya dengan perlahan, sedikit demi sedikit cahaya mulai masuk ke retina matanya. Semilir angin serta gemericik air perlahan dapat Lucas rasakan dan dengar.

Cowok itu mendudukkan dirinya, di depan sana ada danau kecil yang terlihat indah. Lucas tersenyum merasakan semilir angin yang menerpa wajah, dan baru menyadari dirinya tertidur di sebuah bangku panjang di bawah pohon rindang. Di sekelilingnya terdapat banyak sekali bunga serta hamparan rumput hijau yang menyejukkan mata.

Sangat indah hingga mustahil untuk menjadi nyata.

Tapi, ini dimana?

"Lucas."

Lucas refleks menoleh, seorang wanita cantik berjalan mendekat ke arahnya kemudian duduk di kursi yang sama dengan Lucas. Tangan putih pucatnya mengelus wajah Lucas dengan penuh kasih sayang, senyum diwajah cantiknya itu yang selalu Lucas rindukan.

Itu Bunda.

"Bunda." Lucas bukan cowok cengeng, tapi disaat seperti ini ia justru ingin menangis.

"Bunda senang kamu tumbuh jadi anak yang baik, anak Bunda sudah besar sekarang. Sudah punya perempuan yang dicintai pula." Tak ada satu kalimatpun yang bunda ucapkan tanpa tersenyum.

"Lucas kangen bunda." Cowok itu memeluk bundanya erat, menghirup aroma khas bunda banyak-banyak agar ia bisa terus menyimpannya di memori kepala. "Lucas mau ikut bunda, bawa Lucas pergi ya."

"Hey." Bunda melepas pelukan mereka, kedua tangannya diletakkan di bahu putranya. "Kamu nggak boleh ngomong gitu."

"Tapi Lucas mau sama Bunda."

"Belum saatnya sayang, lagipula nanti siapa yang menjaga Gaby kalau kamu tidak ada?"

"Itu---"

"Lucas." Bunda menatapnya dengan lembut. "Bunda sayang sama kamu, tapi bunda nggak bisa bawa kamu sekarang. Masih banyak hal yang harus kamu lakukan disana, kamu masih punya tanggung jawab."

"Tapi Bun---"

"Jaga diri baik-baik Lucas, Bunda sayang kamu."

Perlahan usapan lembut di wajah dari tangan Bunda mulai menghilang, disusul oleh tubuhnya yang mulai menguap hingga tak bersisa.

"Bunda!!"

"Bunda jangan pergi dulu!!"

"BUN!"

"BUNDAAAA!!"

Lucas terbangun dengan napas naik turun, bulir keringat membasahi kening juga lehernya. Cowok itu menoleh kesana kemari, menyadari bahwa dirinya tidak lagi berada di tempat itu, melainkan di kamarnya sendiri.

Itu hanya mimpi.

"Bunda.." Lucas masih bisa merasakan bekas usapan tangan lembut Bunda di wajahnya, rasanya seperti itu bukan mimpi.

Getaran ponsel di atas nakas mengalihkan perhatian Lucas, cowok itu meraih ponselnya dan mendapati notifikasi dari aplikasi LINE. Rupanya sebelum tidur Lucas lupa mematikan sambungan data.

Keningnya berkerut begitu mengetahui pesan itu berasal dari Gaby.

By ❤️
Cas, udah tidur?

Lucas
Baru kebangun nih
Kamu nggak tidur?

Nggak bisa

Kok gitu?

Nggak tau
Tapi kayaknya gara-gara nggak sengaja keminum kopi Papa deh

Kok bisa keminum sih?

[1] Boyfriend { Bobrok } ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang