15. Stalking

1.9K 209 0
                                    

"ini kita mau ngapain sih kesini?" Kening Gaby berkerut kala mobil yang dikendarai Jena berhenti di parkiran Perpustakaan Daerah.

Cewek di kursi kemudi itu cengengesan sambil melepaskan seatbelt-nya. "Udah lo ikut aja."

Mau tidak mau ya Gaby nurut, soalnya temannya itu udah duluan keluar dari mobil. Langsung nyelonong masuk perpus pula, jadi ya Gaby ikut aja meski bingung.

"Lo mau belajar disini? Tumbenan amat." Komentar Gaby sambil jalan di samping Jena yang lagi celingukan di antara rak-rak buku.

" Komentar Gaby sambil jalan di samping Jena yang lagi celingukan di antara rak-rak buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya gimana ya, masalahnya Jena tuh bukan tipikal mahasiswi yang rajin belajar. Kalau ada Ujian juga belajarnya malam sebelum hari H, cewek itu juga terbilang jarang menyambangi perpustakaan selain untuk mencari bahan buat makalahnya.

Jadi wajar kalau Gaby merasa aneh dengan sikap temannya itu, ditambah gerak geriknya yang seperti mencari seseorang bikin Gaby tidak tahan untuk tidak menepuk bahunya.

"Jen, ngapain sih?"

"Lagi nyari seseorang nih." Balasnya tanpa menoleh ke Gaby.

"Siapa emang?"

"Anu, itu si--- NAH ITU!" Jena buru-buru membekap mulutnya sendiri lalu merunduk bersembunyi di antara rak buku, cewek itu juga menarik tangan Gaby untuk ikut jongkok sepertinya.

"Kenapa sih?" Heran Gaby.

"Itu..." Jena menunjuk salah satu orang yang tengah duduk di kursi yang disediakan pihak perpus untuk pengunjung yang ingin membaca atau belajar.

Gaby ikuti arah telunjuk Jena dan dibuat menganga setelahnya.

Disana, ada seorang cowok yang lagi sibuk menulis sesuatu di kertas. Di atas meja itu juga terlihat tumpukan buku juga laptop yang sedang menyala.

Gaby tepok jidat. "Astaga, jadi lo ngajak gue kesini buat nemenin stalkerin kak doy lo itu?"

Jena meringis sambil garuk kening. "Bisa dibilang begitu." Cewek itu lalu mengeluarkan kamera DSLR-nya dari dalam tas kemudian mulai memotret sesuatu.

Siapa lagi memang kalau bukan si Kak doy alias Damian Evano Yasa, kating yang ditaksir Jena di Fakultas Kedokteran itu?

Sepertinya Jena memang sebucin itu sama kak doy.

Ckrek!

Jena tersenyum senang menatap hasil fotonya, lalu menunjukkan kamera itu ke Gaby. "Gimana, bagus nggak?"

 "Gimana, bagus nggak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[1] Boyfriend { Bobrok } ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang