Awalnya, Gaby dan Haikal hanya berdua saja mengerjakan tugas kelompok di salah satu Cafe yang tidak jauh dari kampus. Namun tiba-tiba saja Lucas datang menghampiri dan duduk di samping Gaby tanpa merasa bersalah.
Yang bikin Gaby bingung, kenapa pacarnya itu bisa tau mereka ada disini. Padahal Gaby tidak merasa memberitahu Lucas akan keberadaannya.
Seperti yang bisa Gaby duga, suasana kerja kelompok yang tadinya santai malah jadi awkward gara-gara kedatangan Lucas. Cowok itu terus-terusan menatap tajam ke Haikal seolah benar-benar ingin meledakkan kepala Haikal dengan tatapannya.
Gaby tau kalau Haikal merasa tidak nyaman, cowok itu juga beberapa kali kedapatan mendengus sambil membalik lembar buku dengan tidak santai. Cowok itu kesal, tentu saja.
Alhasil Gaby sikut perut Lucas pelan, nggak bisa dibilang pelan juga sih soalnya cowok itu sampai meringis kesakitan.
"Kenapa sih?" tanya Lucas sambil memegang perutnya.
"Jangan liatin Haikal kayak gitu." Gaby berbisik lirih agar Haikal tidak mendengar, tapi pacarnya ini tidak bisa diajak kerja sama dan berbicara dengan suara normal yang pasti sampai ke telinga Haikal.
"Kenapa emang?"
"Nggak sopan ngeliatin orang kayak gitu, kayak mau ngajak berantem tau nggak?"
"Biar aja, supaya dia tau kalau kamu udah ada pawangnya. Jadi dia nggak punya kesempatan deketin kamu."
"Lucas!" Tegur Gaby kembali menyikut perut Lucas. "Pelan-pelan ngomongnya!" Ucapnya berbisik.
"By, gimana sama materi ini? Mau kita masukin ke dalam makalah juga nggak?" tanya Haikal sambil mencondongkan sedikit tubuhnya sambil menunjukkan materi yang dimaksud.
Baru saja Gaby ingin menjawab, Lucas sudah menyela.
"Apa lo bilang? By?!"
"Loh, kenapa? Ada yang salah?"
Berbeda dengan Lucas yang sudah berasap, Haikal menyahut santai.
"Yaiyalah salah!"
"Namanya kan emang Gaby, letak salahnya dimana coba?"
"Yang boleh manggil By cuman gue! Lo nggak usah ikut-ikutan!"
"Ya suka-suka gue lah, mulut gue ini!"
Oke, Haikal mulai ngegas. Gaby sudah mencium bau-bau keributan, sebelum hal tak diinginkan terjadi ia buru-buru melerai. Lagipula tidak enak juga dengan pengunjung Cafe yang pastinya akan terganggu oleh keributan yang mereka ciptakan.
"Lucas, udah dong."
"Dia nih yang cari gara-gara, By!" Ucap Lucas membela diri.
"Loh, yang dari awal mau ngajak ribut siapa?! Lo tau nggak?!"
"Haduh, Kal. Maaf ya, Lucas emang suka gitu." Gaby menahan tubuh Haikal yang ingin berdiri dari tempatnya dengan tangan, memintanya kembali duduk.
"Apaan sih kamu pegang-pegang dia!" Lucas menarik tangan Gaby dari bahu Haikal.
"Lihat, cowok posesif kayak dia kok betah lo pacarin?" sindir Haikal menunjuk Lucas dengan sinis, Gaby memijat pangkal hidungnya. Kepalanya mendadak pening.
"Maksud lo apa?!" Tau-tau Lucas udah main gebrak meja. Bikin mereka jadi pusat perhatian.
"Lo yang apa! Gue sama cewek lo tuh cuman temen, nggak usah berlebihan deh!"
"Sebelum pacaran gue sama Gaby juga awalnya teman!"
"Lucas! Haikal! Udah dong, kita diliatin orang-orang." Gaby menarik lengan Lucas agar kembali duduk, kemudian memasang wajah bersalah ke Haikal yang hanya dibalas dengusan.
"Udahlah, Gab. Kerja kelompoknya lanjut besok aja, nggak mood gue." Haikal buru-buru membereskan buku serta laptopnya kedalam tas, kemudian pergi tanpa mengindahkan seruan Gaby.
"Baguslah dia udah pergi." Lucas melipat tangannya sambil bersandar di kursi.
Kelakuannya bikin Gaby geram.
"Ini semua gara-gara kamu tau nggak! Lihat kan sekarang mungkin Haikal kesal sama aku!"
"Yaudah sih, ngapain juga kamu harus peduliin dia."
"Haikal itu teman aku!"
"Dan aku pacar kamu."
Keduanya saling bertatap, seolah berbicara dengan tatapan mata sebelum Gaby menyudahinya dengan helaan napas lelah. Cewek itu membereskan bukunya ke dalam tas, berniat pergi dari sana.
"Mau kemana?" Lucas menahan lengan Gaby saat cewek itu berdiri dari kursi, Lucas juga ikut berdiri.
"Pulang"
"Aku antar"
"Nggak perlu aku bisa sendiri."
"Nggak bisa gitu, pokoknya kamu harus pulang sama aku."
Gaby melepaskan cekalan tangan Lucas dengan sekali hentakan. "Udah ya, aku capek ngadepin sifat kekanakan kamu."
"Ma-maksudnya?"
Gaby tidak menjawab, cewek itu pergi meninggalkan Lucas yang masih shock.
"By, kamu nggak minta putus dari aku kan!!"
"By!"
"GABY!!"
Hayoloh, ribut 😌 jadi mulai dari part ini aku bakal bikin sedikit konflik buat hubungan Lucas Gaby. Konflik yg ringan aja sih soalnya aku emng gk bisa bikin konflik yang berat-berat 😅
Senin, 8 Juli 2019
With Love ❤️
-ApriLyraa-
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Boyfriend { Bobrok } ✓
FanfictionBoyfriend Series #1 "By" "Hm?" "Jangan senyum gitu" "Kenapa emang?" "Senyummu seolah mengajak untuk berumah tangga." Start: 20 Januari 2019 End : 26 Februari 2020 Copyright ©2019 by ApriLyraa