Epilog

3.2K 182 54
                                    

Bacanya sambil dengerin mulmed di atas ya 👆

**

'Aku mau hubungan kita berakhir sampai disini'

Kalimat Gaby seminggu yang lalu sudah seperti mantra di kepala Lucas, tidak mau hilang dan terus berulang sampai Lucas nyaris tidak bisa tidur setidaknya sampai jam lima subuh tadi. Ia sampai harus bolos kuliah hari ini karena mood-nya benar-benar buruk dan kepalanya jelas tidak akan bisa mencerna materi yang disampaikan oleh dosen.

Waktu telah menunjukkan pukul dua belas siang saat Lucas beranjak dari tempat tidur. Dia sudah bangun sejak jam sembilan tadi, tapi memutuskan untuk tidur kembali sampai merasa ia sudah kebanyakan tidur dan kini kepalanya mulai terasa sakit.

Lucas memutuskan untuk mandi guna menyegarkan badan serta mendinginkan pikirannya saat ini, berharap air shower yang dingin mampu melunturkan bayang-bayang Gaby dari kepalanya.

Niatnya begitu, namun faktanya justru berbanding terbalik. Kini otaknya justru mengulang kembali kejadian dua tahun silam saat Lucas pertama kali bertemu Gaby saat kelas dua SMA.

First impression Lucas ke Gaby adalah cewek itu terlalu pendiam dan sulit didekati, ekspresinya selalu datar dan hanya sesekali tersenyum. Dia banyak menghabiskan waktunya duduk di kelas, bahkan saat istirahat pun Gaby akan memilih untuk duduk di kursinya sambil memakan bekal yang sudah ia bawa dari rumah daripada bergabung bersama Jena dan teman sekelas lainnya makan di kantin.

Gaby tidak banyak bicara, dia hanya menjawab seperlunya saja ketika ditanya dan agak sedikit gelagapan kadang. Setelah itu dia akan kembali diam sambil menyumpal kedua telinganya dengan earphone isyarat bahwa ia tidak bisa diganggu. Maka tidak heran kalau cewek itu tidak punya banyak teman, selain karena dia jarang keluar kelas untuk berinteraksi dengan teman seangkatannya yang lain, Gaby juga sangat cuek dengan teman sekelasnya. Beberapa kali Lucas sempat mencuri dengar teman perempuannya di kelas berbisik menggibah Gaby dan mengatai cewek itu sombong karena tidak mau berteman dengan mereka.

Satu-satunya orang yang bisa dianggap sebagai teman Gaby hanyalah Jena, hal yang secara tidak sadar Lucas syukuri karena dengan begitu Gaby tidak benar-benar sendiri di kelas. Jena akan berusaha mengajaknya bicara meski jawabannya kadang terlalu singkat, atau memaksa Gaby untuk pergi ke kantin bersama yang beberapa kali sempat disanggupi cewek itu meski Lucas tau kalau Gaby terpaksa.

Harus Lucas akui, ia memang sempat penasaran dengan Gaby dan beberapa kali memperhatikan cewek itu dari mejanya. Menurutnya, Gaby tidak sombong seperti yang dikatakan teman-teman perempuannya. Cewek itu hanya terlalu sungkan untuk berinteraksi dengan orang baru, terlalu tertutup juga pendiam. Hanya orang-orang tertentu saja yang berhasil jadi teman Gaby dan mengerti karakter cewek itu dengan baik. Salah satunya adalah Jena, saat itu Jena juga memperkenalkan Mark pada Gaby sampai akhirnya mereka bisa jadi teman meski ketara sekali cewek itu masih canggung.

Lucas tidak terkejut karena tanpa sadar dia mulai paham dengan karakter Gaby yang tidak mudah akrab dengan orang baru. Kebetulan juga karena Lucas temannya Mark, dia jadi bisa berkenalan dengan Gaby.

Awalnya canggung, apalagi Gaby orangnya tidak banyak bicara. Namun satu kejadian saat Lucas iseng mencoret ujung buku Gaby dengan tanda tangannya perlahan berhasil menghilangkan rasa canggungnya.

Gaby mendesis kesal saat itu, dia melotot pada Lucas yang justru membuatnya tanpa sadar tertawa. Mata Gaby tidak sebesar milik Lucas sehingga saat ia melotot tidak terlihat menakutkan sama sekali, malah terasa lucu. Mulai saat itu Lucas jadi punya hobi baru yaitu mengisengi Gaby serta membuatnya kesal.

[1] Boyfriend { Bobrok } ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang