22. Night Market

1.5K 181 8
                                    

Gaby tidak ingat pasti kapan terakhir kali dia ke pasar malam, mungkin saat kelas lima atau enam SD. Entahlah, intinya itu sudah lama sekali.

Jadi begitu ia mendapat ajakan ke pasar malam dari Winwin, Gaby langsung mengiyakan tanpa banyak pikir. Lagipula Gaby juga perlu hiburan untuk merefreshing kan kepalanya.

Butuh waktu kurang lebih empat puluh menit dengan sepeda motor hingga mereka sampai di alun-alun kota, tempat pasar malam berada.

Kata Winwin, malam ini adalah hari terakhir pasar malamnya sehingga banyak sekali orang yang datang, terbukti baru saja mereka sampai disana sudah disambut oleh sekumpulan orang yang memenuhi penjuru tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kata Winwin, malam ini adalah hari terakhir pasar malamnya sehingga banyak sekali orang yang datang, terbukti baru saja mereka sampai disana sudah disambut oleh sekumpulan orang yang memenuhi penjuru tempat.

Gaby merasa tidak nyaman sebenarnya di tempat terlewat ramai begini, tapi rasa excited akan pasar malam mengalahkan rasa tidak nyamannya.

"Mau naik apa nih?" Tanya Winwin sambil mengedarkan pandangan ke sekitar.

"Bianglala yuk!"

"Hah?"

"Bianglala."

Winwin baru ingin menolak saat Gaby menarik tangannya menuju tempat penjualan tiket, kebetulan yang mengantri hanya dua orang saat mereka sampai disana. Jadi tidak perlu mengantri lama untuk membeli tiket.

"Lo serius mau naik ini?" Winwin kembali bertanya saat mereka tengah mengantri giliran naik wahana bianglala.

"Iyalah, udah lama banget gue nggak naik bianglala."

Berbeda dengan Gaby yang terlihat begitu bersemangat, Winwin justru memandang ngeri pada wahana yang kini berhenti di depannya. Sekarang giliran mereka untuk naik.

Winwin memasuki sangkar tersebut dengan hati-hati, seolah khawatir besi tersebut akan patah saat ia masuki.

Tepat saat wahana tersebut berputar, Winwin tak ada henti-hentinya merapalkan berbagai doa agar ia selamat sampai wahana ini selesai.

Sedangkan Gaby justru melakukan hal yang berbeda, ia terus saja berdecak kagum sambil bertepuk tangan kecil dengan senyum manis di wajah saat melihat permandangan kota Jakarta yang terlihat begitu indah dari atas sini.

Harus Winwin akui, permandangan yang disajikan memanglah indah, tapi di matanya ada yang jauh lebih indah.

"Win, fotoin dong." pinta Gaby sambil mengulurkan ponselnya yang langsung di terima Winwin.

Ckrek!

Winwin menunjukkan hasil foto yang ia ambil kepada Gaby.

"Hm, bagus-bagus. Lagi dong."

Winwin tersenyum simpul lalu kembali menjepret foto terbaik untuk Gaby, cewek itu tersenyum senang begitu dia menunjukkan hasil fotonya lagi.

Senyum Winwin tidak bertahan lama begitu menyadari wahana yang ia naiki berhenti berputar, cowok itu langsung panik karena posisi mereka yang berada paling puncak.
"Loh, Gab. Ini kok berhenti?"

[1] Boyfriend { Bobrok } ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang