Gaby meletakkan satu cup mie instan berisi setengah air panas itu di meja. Cuaca malam ini cukup mendung sehingga angin yang berhembus terasa lebih dingin ketimbang biasanya, dan di saat seperti ini akan terasa sangat nikmat jika ditemani mie instan dengan asap yang mengepul.
Suasana malam hari selalu jadi favorit Gaby, ia bebas memandang bintang serta langit malam yang menjadi alasan mengapa ia lebih menyukai malam hari ketimbang siang. Selain itu di waktu malam Gaby bisa menenangkan pikirannya sendiri dari berbagai hal yang membuatnya pusing.
Gaby menopang dagunya di atas meja, matanya memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang di jalanan atau sesekali mengagumi lampu jalan yang terlihat indah di matanya. Posisi Gaby saat ini berada di salah satu meja depan minimarket tempatnya membeli mie instan juga sebotol air mineral.
Dia butuh udara segar untuk menenangkan pikiran, berada di rumah jelas bukan pilihan yang tepat. Maka dari itu Gaby memilih untuk nongkrong di depan minimarket sambil makan mie.
"Ternyata beneran lo"
Gaby tersentak kala suara yang sudah sangat dikenalnya itu terdengar, cewek itu sontak memundurkan wajahnya saat wajah Winwin terasa terlalu dekat dengannya.
"Loh, kok bisa disini?" tanya Gaby kebingungan.
Winwin tersenyum manis seperti biasa sembari menarik salah satu kursi di depan Gaby untuk ia duduki. "Lo aja bisa, masa gue nggak sih" katanya terkekeh.
"Bukan gitu. Maksud gue, sejak kapan?"
"Sejak tadi, gue liat lo pas di dalem" kata Winwin menunjuk minimarket dengan jempolnya, "tadinya gue pikir bukan soalnya muka lo ga keliatan jelas karena ketutup tudung jaket, pas gue liatin lagi ternyata beneran lo. Jadi gue susul kesini"
"Gue kok nggak ada liat lo ya tadi?" tanya Gaby lebih ke dirinya sendiri.
"Iyalah, orang daritadi lo-nya melamun. Liat deh mie lo sampe bengkak gitu"
"Astaga!"
Selepas Winwin berkata begitu Gaby langsung mengecek keadaan mie-nya, ternyata memang sudah membengkak hingga membuatnya jadi tidak berselera untuk memakannya.
"Yaahh~, ceroboh banget gue" decak Gaby menyandarkan punggungnya ke kursi.
"Nggak suka mie yang udah bengkak ya?" Winwin bertanya seraya menopang dagu menatap Gaby.
"Emang siapa sih di dunia ini yang suka sama mie bengkak gitu? Nggak enak Win.." keluh Gaby.
"Gue suka, boleh buat gue? Mubazir nggak dimakan"
"Serius lo mau makan ini??"
Gaby kaget, barukali ini buatnya nemu orang yang suka makan mie yang sudah membengkak gitu. Dia yang cuma liat aja udah langsung nggak berselera.
"Emang kenapa? Rasanya tetap sama kok"
"Iyasih, tapi kan sensasinya beda"
"Yang penting masih bisa dimakan kan?"
"I-iya udah deh, nih makan. Abisin"
Gaby menyodorkan cup mie tersebut di hadapan Winwin yang dengan senang hati menerimanya.
"Dicariin daritadi ternyata ada disini--- lah? Makan mie pula"
Baik Gaby maupun Winwin sama-sama menoleh pada cowok berjaket abu-abu yang terlihat lebih muda dari mereka menghampiri keduanya sambil menenteng plastik putih berisi berbagai ciki. Gaby kebingungan dengan dahi berkerut, sedangkan Winwin cuek saja sibuk menghabiskan mie milik Gaby tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Boyfriend { Bobrok } ✓
FanfictionBoyfriend Series #1 "By" "Hm?" "Jangan senyum gitu" "Kenapa emang?" "Senyummu seolah mengajak untuk berumah tangga." Start: 20 Januari 2019 End : 26 Februari 2020 Copyright ©2019 by ApriLyraa