35. Bogor

1.4K 153 0
                                    

Akhir pekan ini Tante Yuri mengajak kedua anaknya, Hendery dan Lucas tak lupa Gaby juga ikut dibawa untuk pergi ke Bogor. Mereka akan menginap di villa milik keluarga selama dua hari.

Lucas mungkin tidak berkata apa-apa, tapi Gaby yang duduk di sampingnya tentu paham kalau cowok itu merasa sangat bahagia. Hal itu bisa terlihat dari sudut bibirnya yang terus terangkat sejak menjemput Gaby di depan rumah. Cowok itu pasti bahagia karena setelah sekian lama bisa pergi liburan bersama keluarga, meski hanya Tante Yuri dan Hendery saja.

Ngomong-ngomong Hendery, Gaby belum kenalan secara resmi sama cowok yang duduk disamping kursi kemudi yang diduduki Tante Yuri. Tau namanya saja kebetulan sekali saat Tante Yuri memanggilnya Hendery, kalau dilihat dari sifatnya yang acuh sepertinya Hendery berbeda dari Lucas yang banyak bicara. Cowok itu cenderung cuek dan dingin.

Atau hanya kelihatannya saja?

"Der, tadi kamu nggak lupakan masukin obat-obatan ke koper?" Tante Yuri nyeletuk sambil menoleh sebentar pada anaknya yang lagi asik sama ponsel.

"Iya Ma tadi udah aku---" Hendery terdiam, pelan ia menoleh ke Tante Yuri sambil melotot begitu teringat sesuatu. "Astaga, Ma kayaknya belum aku masukin deh!"

"Yaampun Deryyyy, kamu itu gimana sih! Kan Mama bilang jangan lupa dimasukin obatnya. Makanya kalau Mama ngomong tuh didengerin jangan cuman hape mulu!!" Tante Yuri ngomelin anaknya sambil ngejewer, buat Hendery yang jadi korban cuman bisa memohon ampun.

"Aduh Ma, sakit!!" Hendery coba ngelepas tangan Tante Yuri dari telinganya dan berhasil.

"Lucas itu nggak tahan dingin, dia bisa pilek bahkan sampai demam dan kamu malah nggak bawa obatnya tuh gimana?!"

"Yaudah sih kan nanti bisa beli di apotik"

"Hhh.. kamu ini ngeles mulu!"

"Bukan ngeles, Mama---"

"Udah diem! Kamu bikin Mama jadi nggak fokus nyetir!"

Gaby terkekeh tanpa sadar, lucu juga melihat interaksi antara Tante Yuri dan Hendery. Terlebih sama Hendery yang mukanya chinese tapi lancar banget bahasanya, lucu aja gitu di mata Gaby.

Cewek itu menoleh ke samping, mendapati Lucas yang juga melihat ke objek yang sejak tadi menjadi perhatiannya sebelum mendesah pelan sambil membuang wajah memandangi jalan.

Gaby tidak suka berasumsi yang tidak pasti, tapi kalau dia tidak salah Lucas terlihat sedikit sedih. Atau mungkin iri dengan kedekatan antara Tante Yuri dan Hendery?

Bundanya sudah cukup lama meninggal, momen akrab antara ibu dan anak tentu menjadi sesuatu yang Lucas harapkan bisa ia dapat lagi. Tante Yuri memang menyayangi Lucas layaknya anak sendiri, tapi rasanya tentu berbeda karena wanita itu bukan ibu kandungnya.

"Cas..." Gaby menjeda kalimatnya sampai Lucas menoleh dengan tatapan bertanya. "Ngantuk nggak? mau sandaran di bahu aku?"

"Aturan aku yang ngomong gitu tadi" katanya cemberut, terlihat lucu seperti biasa namun menyanyat hati begitu sadar tatapan Lucas nampak sedih meski sebisa mungkin ia tutupi.

"Nggak apa-apa, kali ini biar aku yang jadi sandaran kamu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[1] Boyfriend { Bobrok } ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang