Awalnya Gaby kira Lucas hanya bercanda sewaktu dia bilang tidak akan mengizinkan Gaby untuk pulang, tapi ternyata betulan.
Cowok itu benar-benar serius akan ucapannya, dia bahkan baru saja menelpon Mama untuk meminta izin agar Gaby dibolehkan menginap di rumahnya selepas mereka makan siang tadi. Yang sialnya justru diiyakan oleh Mama.
Gaby tuh heran Lucas pakai jurus apaan sampai bisa dapat izin dari Mama gitu, soalnya pas mereka telponan Lucas nggak bolehin Gaby buat dengar pembicaraan mereka. Tau-tau balik ke ruang tamu udah pasang muka sumringah sambil bilang
"Malam ini kamu nginep di rumah aku, jangan nolak karena aku udah dapat izin dari Mama"
Gaby cuman bisa melongo dengernya, sedangkan Lucas nggak berhenti nyengir sambil ngelingkerin tangannya di badan Gaby dari samping.
"Ini aku beneran disuruh nginep disini nih?" tanya Gaby sekali lagi pada Lucas yang sekarang udah mengubah posisi jadi rebahan dengan berbantal paha Gaby, tangannya sibuk mainin layar ponsel.
"Iya, kan udah dibilang tadi"
"Tapi kan aku nggak bawa baju ganti?"
"Pakai baju aku, By. Nanti aku cariin yang agak kecilan biar pas di kamu"
"Dalemannya?"
"Pakai punya aku" jawab Lucas kelewat santai, matanya juga masih fokus ke layar ponselnya.
Hal itu bikin Gaby jadi kesal terus dorong kepala Lucas yang lagi rebahan di pahanya biar cowok itu nggak asal ngomong, hampir aja Lucas jatuh dari sofa kalau aja tangannya nggak gesit bertumpu ke lantai.
"Kok aku di dorong?" kata Lucas pasang muka sok tersakiti.
"Lagian, masa aku disuruh pakai daleman kamu. Yang benar aja!"
"Yaampun, By, bercanda kok. Nanti aku cariin daleman Mama dikamarnya, kamu minjam punya mama aja" Lucas mencubit gemas pipi Gaby lalu kembali memainkan ponselnya, apalagi memang kalau bukan main games.
Gaby hembusin napasnya, ya mau gimana rasanya dia nggak punya pilihan lain selain nurut. Lucas tuh kalau udah maksa bakalan susah buat dibujuk.
Dia bosan sebenarnya, sejak tiga jam yang lalu cuman nontonin tv di ruang tamu atau ngeliatin Lucas yang asik main game. Lehernya sampe pegal karena duduk terlalu lama.
Gaby pingin keluar bentar, nggak kemana-mana sih paling cuman di teras daripada sumpek di rumah. Jadi dia pindahin dulu kepala Lucas yang masih asik rebahan di pahanya ke sofa, cowok itu nggak bilang apa-apa dan masih fokus ke ponselnya.
Tapi sewaktu Gaby memutar knop pintu rumah Lucas, pintunya malah nggak bisa dibuka. Udah dicoba berulang kali tetap aja nggak bisa.
"Cas.."
"Pintunya aku kunci" jawab Lucas sambil nyengir.
"Kamu betulan mau ngurung aku??"
"Iya, kan aku udah bilang tadi"
Gaby jalan ke arah Lucas pakai langkah lebar-lebar, pas udah dekat dia tendang aja kaki Lucas yang kebetulan lagi gantung di sofa.
"Aw, By!"
"Ngapain sih pake dikunci segala?! Aku tuh nggak bakal kabur juga dari kamu!"
"Hey, jangan marah-marah dong" Lucas tarik lengan Gaby sampai ceweknya itu duduk di sofa, kebetulan Lucasnya juga udah duduk dan ponselnya dia letakin di atas meja.
"Aku tuh bosan, mau keluar bentar cari angin. Lagian kamu nggak bosan apa daritadi main game mulu?"
"Nggak sih, kan mainnya ditemenin kamu" balasnya lalu ketawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Boyfriend { Bobrok } ✓
FanfictionBoyfriend Series #1 "By" "Hm?" "Jangan senyum gitu" "Kenapa emang?" "Senyummu seolah mengajak untuk berumah tangga." Start: 20 Januari 2019 End : 26 Februari 2020 Copyright ©2019 by ApriLyraa