Lucas memasuki gedung departemen Gaby dengan tergesa, tangannya menggenggam erat ponsel hitam miliknya hingga menunjukkan urat tangannya yang menonjol. Napasnya naik turun tidak teratur dengan wajah datar, mudah disimpulkan kalau cowok itu sedang mencoba menahan amarah.
Benar saja, saat sosok Gaby baru saja keluar dari ruang kelasnya Lucas sudah menarik lengan cewek itu dan membawanya ke belakang gedung yang cukup sepi.
"Kita perlu bicara"
Suara Lucas terdengar dingin, dia bahkan tidak menatap wajah Gaby sama sekali. Gaby yang terus berontak membuat Lucas semakin marah dan berakhir menarik lengan cewek itu dengan kasar.
"Lucas lepasin, tangan aku sakit!" Gaby menyentakkan tangannya hingga terlepas, cewek itu menatap nyalang pada Lucas yang sama emosinya. "Kamu apaan sih narik-narik tangan aku kayak gitu?! Kan kita bisa bicara baik-baik!"
"Udah dari kemarin aku mencoba bicara baik-baik sama kamu, tapi kamunya terus menghindar"
"Aku nggak menghindar"
"Oh ya? Terus kenapa chat aku dari dua hari yang lalu nggak kamu balas?"
Gaby buang muka, enggan menatap Lucas. Terlebih cowok itu terlihat menakutkan dengan wajah datar tanpa ekspresinya, bisa dibilang Lucas hampir tidak pernah memasang wajah itu saat berhadapan dengannya.
"Habis kuota"
"Telpon? Kamu nggak perlu kuota kan buat jawab telpon dari aku? Aku juga udah coba datang baik-baik ke rumah kamu tapi Mama kamu selalu bilang kalau kamu lagi nggak ada di rumah atau udah pergi tidur, pasti kamu nyuruh Mama kamu buat bohong ke aku kan?" Lucas masih berusaha menyudutkan Gaby.
"Aku nggak bohong!"
"Jangan mengelak Gaby!"
Gaby mendongak menatap pada mata Lucas yang berkilat marah. Gaby benci tatapan itu, tatapan yang membuatnya tersudut seolah disini hanya dirinyalah yang salah.
Padahal Gaby juga berhak buat marah.
"Aku mau pulang" cewek itu berbalik namun dengan gesit lengannya ditahan Lucas.
"Kita belum selesai bicara"
"APALAGI LUCAS?! KAMU MARAH, AKU MARAH. SEMUA INI NGGAK AKAN ADA UJUNGNYA!"
"MAKA DARI ITU BERHENTI MENGHINDAR DARI AKU!"
"AKU NGGAK MENGHINDAR!"
"KAMU MENGHINDAR GABY!"
Cekalan Lucas di lengan Gaby semakin kuat seiring bertambahnya emosi cowok itu, Gaby meringis sambil menyentakkan tangan besar itu sekali lagi.
"Aku cuman butuh waktu"
"Mau sampai kapan? Nunggu masalahnya semakin besar, iya?"
"Kita pacaran udah satu tahun, seharusnya kamu udah paham dong sama keadaan aku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Boyfriend { Bobrok } ✓
FanfictionBoyfriend Series #1 "By" "Hm?" "Jangan senyum gitu" "Kenapa emang?" "Senyummu seolah mengajak untuk berumah tangga." Start: 20 Januari 2019 End : 26 Februari 2020 Copyright ©2019 by ApriLyraa