"By, maaf banget kita nggak jadi jalan hari ini. Yuki nggak bisa ditinggal"
"Iya, nggak apa-apa"
"Beneran, nggak marah kan?"
"Nggak kok"
"Oke, nanti kalau Yuki udah keluar dari rumah sakit janji deh kita nge-date"
"Hm, salam buat Yuki ya. Cepat sembuh"
"Iya, nanti disampein"
"Oke"
"Udah dulu ya, By. Ini Yuki manggil"
"Iya"
"Bye Gaby~"
Klik
Gaby menyandarkan punggungnya di sofa setelah sambungan telpon itu berakhir, sebelah lengannya ia gunakan untuk menutupi matanya yang panas.
Gaby nggak marah kok sewaktu Lucas bertanya begitu, ia hanya merasa..
Kecewa
Iya, karena Gaby pikir setelah mereka baikan tempo hari hubungan mereka akan kembali seperti dulu. Tapi nyatanya sama saja, cowok itu tetap menomor satukan Yuki walau mereka sudah membuat janji dari beberapa hari yang lalu.
Sudah tiga hari ini Yuki dirawat di rumah sakit, tapi perempuan itu belum diperbolehkan untuk pulang. Dan selama itu juga Lucas senantiasa mengunjungi Yuki setiap hari, kadang pula terlambat membalas pesan yang Gaby kirim juga kerap kali membatalkan janjinya seperti hari ini.
Gaby akui ia memang egois. Ia hanya ingin waktu Lucas dihabiskan bersamanya bukan dengan perempuan itu.
Sedikitpun Gaby tidak menaruh benci pada Yuki meski perempuan itu kadang bertingkah seakan Lucas adalah miliknya, Gaby hanya merasa sedikit iri.
Ah, tidak. Mungkin lebih tepatnya sangat iri.
Namun Gaby tidak bisa marah, ia mencoba untuk mengerti posisi Lucas yang notabene-nya adalah satu-satunya orang yang bisa Yuki percaya.
Gaby sudah tau tentang Yuki dari Lucas, cowok itu sudah menceritakan semua padanya saat di rumah sakit.
Walau begitu tetap saja Gaby masih sulit untuk menerima juga memahami posisi Lucas.
Pada akhirnya ia akan memendam semuanya sendiri sambil menangis.
'Yuki cuma punya aku sekarang, cuma aku yang bisa dia percaya'
'Dia memang masih punya Ayah yang sekarang tinggal di Shanghai, tapi entah sejak kapan hubungan mereka memburuk. Yuki cuma bisa mengandalkan aku, By. Aku nggak bisa ninggalin dia gitu aja'
'Meski saya ditugaskan untuk menjaganya, mba Yuki tetap nggak bisa terbuka ke saya. Dia cuma terbuka ke mas Lucas aja'
'Maaf kalau kesannya saya ikut campur, tapi tolong pahami posisi mas Lucas ya. Mba Yuki butuh dia'
'Jangan pergi...'
'Lucas, aku lebih butuh kamu'
Gaby memukul dadanya yang terasa sesak saat suara Lucas, Yohan, juga Yuki bergema bergantian di kepalanya.
Sekalipun Gaby tidak pernah menduga kalau kisah cintanya akan jadi serumit dan semenyakitkan ini.
Setahun ke belakang mereka masih baik-baik saja, menghabiskan banyak waktu bersama setiap hari, tertawa juga bercanda karena lelucon yang Lucas lontarkan, atau sedikit berdebat dengannya namun tidak sampai bertengkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Boyfriend { Bobrok } ✓
FanfictionBoyfriend Series #1 "By" "Hm?" "Jangan senyum gitu" "Kenapa emang?" "Senyummu seolah mengajak untuk berumah tangga." Start: 20 Januari 2019 End : 26 Februari 2020 Copyright ©2019 by ApriLyraa