9. Maybe

2.7K 300 3
                                    

Gaby baru saja keluar dari ruang kelas setelah menyelesaikan Final Test Aljabar linear-nya, cewek itu menghidupkan ponsel yang semula mati hingga beberapa notifikasi masuk. Termasuk Chat LINE dari Lucas.

Kingkong Wakanda: By, maaf nggak bisa nganterin pulang. Aku buru-buru ke bandara soalnya mama balik dari Macau.

Pesan tersebut masuk setengah jam yang lalu, besar kemungkinan saat ini Lucas sudah berada disana. Jemari Gaby bergerak untuk membalas pesan dari pacarnya itu.

Gaby SM: It's Okay, salam buat Mama ya.

Seperti yang bisa Gaby duga, tidak sampai satu menit setelah pesannya terkirim, balasan masuk dari Lucas.

Kingkong Wakanda: Mama bilang salam balik, terus katanya pingin ketemu kamu kalau nggak sibuk. Sekalian makan malam di rumah.

Gaby SM: Malam ini ya?

Kingkong Wakanda: iya, soalnya besok Mama mau ke Surabaya ada yang di urus. Malam ini bisa? Biar aku jemput.

Gaby SM: Bisa kok

Kingkong Wakanda: ok, see u later tonight, By. I love you 3000 😘

Gaby tidak lagi membalas pesan Lucas dan memasukkan ponselnya ke dalam tas bersamaan dengan suara yang menyeru namanya.

"Gaby!"

Disana, terlihat Jena yang melambaikan tangan pada Gaby dengan senyum ceria seperti biasa. Cewek itu tidak datang sendiri, namun bertiga dengan Mark juga Winwin.

Jena mendekat dengan masih melingkarkan lengannya di leher Mark, karena tinggi badan mereka yang tidak imbang membuat Mark harus menundukkan kepalanya dan pasrah digeret Jena kemanapun. Sedang Winwin berjalan santai di belakang mereka.

"Kantin, kuy. Mark yang traktir."

"Heh blegug! Sejak kapan gue bilang mau nraktir?" protes Mark tidak terima.

"Marki, nggak boleh gitu sama Mami." Jena geleng-geleng. "Sekali-kali bagi rezeki sama kita kenapa sih."

"Ini tanggal tua bego, duit gue sekarat."

"Mami tau ya kamu tuh banyak duit cuman nggak mau jujur aja, duit banyak tuh buat dibagi-bagi jangan cuman disimpan sendiri. Nanti uangnya habis dimakan rayap mau?" Jena masih saja bicara seolah sedang menasihati anaknya, sedang Mark sudah dongkol setengah mampus ingin menjitak kepala Jena saat ini juga.

Permandangan seperti ini sudah sering terjadi selain keributan antara Jena dengan Lucas. Sebab, Mark juga satu sekolah bahkan satu kelas dengan Gaby, Jena, dan juga Lucas.

Dibandingkan dengan Lucas, Jena lebih dekat dengan Mark karena menurutnya Lucas terlalu menyebalkan dengan bacotannya yang kerap kali bikin Jena mendadak darah tinggi. Sedangkan Mark kebanyakan ya pasrah aja mau diapain juga sama si Jena, bahkan dipaksa buat nraktir seperti sekarang ini.

"Tadi Lucas nggak masuk, udah tau?" celetuk Winwin ditengah perdebatan antara Jena dan Mark.

Oh iya sekedar informasi, Lucas dan Winwin ini satu kelas di Jurusan Sastra China. Sedangkan Mark sendiri ngambil jurusan Sastra Inggris. Kalau Gaby jurusan Statiska, dan Jena jurusan Hubungan Internasional.

"Udah, tadi Lucas ngasih tau."

"Terus nanti pulang sama siapa? Mau gue antar?" tawar Winwin.

Tawaran yang bagus, dengan begitu Gaby bisa hemat ongkos dong.

"Boleh, kalau nggak ngerepotin."

[1] Boyfriend { Bobrok } ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang