"Sebentar aja, apa nggak bisa?"
"Nggak bisa, harus berapa kali Papa bilang kalau Papa ini orang sibuk!"
"Pa, aku hampir mati loh kemarin malam. Apa Papa bahkan nggak perduli sama sekali?"
"Berhenti mencari perhatian Yuki, fokus pada kuliahmu saja!"
"Pa, aku kangen..." Suara Yuki bergetar, ia memukul pelan dadanya yang terasa sesak. Air matanya sudah mengumpul di kelopak mata, bersiap untuk turun.
"Kalau begitu kembali saja ke Shanghai"
"Percuma! Papa selalu sibuk dengan pekerjaan, mana pernah Papa ngeluangin waktunya buat aku!"
"Papa kerja juga buat kamu, Yuki. Ini semua demi kebahagiaan kamu!"
"TAPI NYATANYA AKU NGGAK PERNAH BAHAGIA PA!"
Persetan dengan sopan santun, Yuki meneriaki Papanya dan mematikan telpon secara sepihak sebelum benda pipih mata tiga tersebut terlempar menghantam pintu.
Yuki memeluk lututnya kembali, tubuhnya bergetar hebat dengan air mata yang terus turun.
Yuki benci Papa
Yuki benci kehidupannya
Yuki benci dirinya sendiri!
Ya Tuhan.. Yuki hanya ingin mati. Tidak bisa kah?
"Loh, kok hp bisa sampe sini?"
Pintu terbuka menampilkan sosok Lucas dengan kening berkerut, ia meraih ponsel yang tergeletak di lantai lalu meletakkannya di meja. Keningnya makin berkerut dalam saat menyadari bahu Yuki bergetar.
"Yuki..."
Yang dipanggil tidak bergeming, masih menyembunyikan wajahnya diantara lutut. Dia tidak terisak, tapi bahunya terus bergetar.
"Ki.."
"Bisa, tolong tinggalin aku sendiri?" Pinta Yuki dengan suaranya yang parau, nyaris seperti memohon.
Lucas tidak mengerti, ia tidak tau mengapa Yuki seperti ini. Yang Lucas pahami adalah, cewek itu tidak baik-baik saja sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Boyfriend { Bobrok } ✓
FanfictionBoyfriend Series #1 "By" "Hm?" "Jangan senyum gitu" "Kenapa emang?" "Senyummu seolah mengajak untuk berumah tangga." Start: 20 Januari 2019 End : 26 Februari 2020 Copyright ©2019 by ApriLyraa