"Gue suka sama lo."
"Hah?"
Sedetik
Dua detik
Tiga detik
Mereka berada dalam keheningan, yang terdengar hanyalah suara dari game yang Lucas dan Mark mainkan.
Hingga di detik kedelapan suara nyaring Winwin terdengar.
"CIAAA... Baper ya baper ya?? Ahaha.." Winwin tertawa kencang hingga perutnya terasa keram, tawanya itu membuat Lucas juga Mark menoleh sebentar ke arahnya sebelum lanjut main.
Gaby yang merasa dipermainkan tentu saja dibuat kesal, cewek itu meraih bantal di kasur Lucas lalu menggebuk Winwin dengan itu. "Apa sih nggak lucu tau nggak!"
"Tapi bener kan? Lo baper kan? Ngaku deh"
"Sok tau banget, gue bilang enggak!" Gaby makin beringas memukuli Winwin pakai bantal, meski sebenarnya hal itu percuma karena Winwin tidak merasa kesakitan sedikitpun. Cowok itu malah tertawa semakin kencang.
"Oke,oke, cukup. Capek gue ketawanya." Winwin menahan tangan Gaby agar berhenti memukul, tapi Gaby tau kalau cowok itu masih berusaha menahan tawa.
"Win!"
"Oke, gue berhenti ketawa." Tapi tetap saja, bukannya berhenti cowok itu malah kembali tertawa.
"Winwin, Ih! Nggak lucu tau nggak! Udah dong ketawanya."
Seperti itu, sampai Gaby tidak sadar kalau Winwin masih menahan tangannya.
"Ya mau gimana, muka shock lo lucu banget. Kayak gini nih." Winwin membuat ekspresi wajah shock ala Gaby menurutnya, karena bagi Gaby itu sama sekali tidak sesuai. Winwin saja yang melebih-lebihkan.
"Muka gue nggak gitu ya!"
"Dih, lo mana bisa liat ekspresi lo tadi. Yang liat kan gue."
Lagi, Winwin menirukan ekspresi Gaby tadi. Masih dengan wajah yang menurut Gaby terlalu dilebihkan.
"Win, udah dong. Ngeselin banget sih!" Gaby berniat untuk menggebuk Winwin kembali, namun tersadar kalau tangannya masih berada dalam kuasa cowok itu. "Lepasin tangan gue."
"Nggak ah, nanti lo mukul gue lagi."
"Ya emang itu yang mau gue lakuin."
"Nahkan, nggak mau ah."
"Winwin!"
"Oke-oke, tapi jangan mukul. Janji?"
"Iya."
"Bener ya?"
"Astaga, Iya Winter Enzi Kastara. Bawel banget sih!"
Di luar dugaan, Winwin justru terkejut. "Loh, lo tau nama panjang gue?"
"Nggak penting banget. Buruan lepasin ini tangan gue."
Winwin melepas cekalannya, masih dengan ekspresi shock saat tiba-tiba saja pinggangnya dikelitik oleh seseorang. Siapa lagi memang kalau bukan Gaby?
Terang saja Winwin merasa geli, cowok itu menggelinjang macam cacing kepanasan saat Gaby dengan nafsu menggelitik pinggangnya.
"Ahaha.. Gab, aduh, tadi katanya--"
"Gue bilang nggak akan mukul, bukan nggak akan gelitikin lo kan?" Potong Gaby semakin seru menggelitik Winwin yang nyaris kehabisan napas sebab terlalu banyak tertawa.
"Awas ya." Tau-tau Winwin bangun dari rebahan, duduk bersila dihadapan Gaby lalu balik menggelitik pinggang cewek itu. Kini gantian Gaby yang berteriak geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Boyfriend { Bobrok } ✓
FanfictionBoyfriend Series #1 "By" "Hm?" "Jangan senyum gitu" "Kenapa emang?" "Senyummu seolah mengajak untuk berumah tangga." Start: 20 Januari 2019 End : 26 Februari 2020 Copyright ©2019 by ApriLyraa