Sudah lima hari ini Gaby menghindari Lucas, membuat cowok itu jadi uring-uringan sendiri dan berulang kali menghela napas berat.
Gaby masih tidak membalas chat yang ia kirim, telpon pun tidak diangkat. Lucas juga tau kalau cewek itu berusaha meminta Mamanya untuk berbohong setiap kali dia datang berkunjung. Wajah Mamanya yang terlihat bersalah sudah cukup memberi alasan kuat kalau Gaby tidak ingin menemuinya.
Lucas tidak bisa jika hanya diam terus seperti ini, hubungannya dengan Gaby sedang dipertaruhkan sekarang. Salah sedikit maka semuanya akan berakhir begitu saja. Tidak, Lucas tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Dia menyayangi Gaby, sangat. Cewek itu terlalu berarti baginya dari apapun, sampai kapanpun Lucas tidak akan pernah bisa melepaskannya begitu saja.
Dengan tekat penuh Lucas beranjak dari kasurnya lalu meraih kunci mobil di atas nakas, ia akan datang menemui Gaby di rumahnya. Persetan kalau cewek itu akan menghindarinya lagi, Lucas hanya ingin perang dingin ini berakhir.
"Makasih udah nganterin gue pulang." Kata Gaby begitu turun dari motor matic Haikal, cewek itu sedikit merapikan rambutnya yang berantakan lalu menyerahkan helm yang tadi dia pakai.
"Iya, sama-sama." Dan dengan kurang ajarnya Haikal main ngacakin rambut Gaby yang hampir rapi, bikin cewek itu memukul tangannya dengan wajah kesal.
"Berantakan nih!" Omelnya sambil benerin lagi tatanan rambutnya.
"Biar, bagusan gitu juga"
"Suka banget ngeliat gue jelek"
"Ya kan emang jelek"
"Lo---" Tangan Gaby terkepal ingin melayangkan pukulan ke Haikal, tapi cowok itu dengan sigap menahan tangannya.
"Wess, santai dong mbanya"
Gaby tarik tangannya dari Haikal dengan wajah yang masih kesal. "Entar kirim file makalahnya ke gue, biar gue yang print."
"Nggak apa-apa nih?" tanya Haikal tak enak hati.
"Iya, lagian kan lo dan Iksa udah bagian ngetik. Jadi biar gue yang nge-print." Jawabnya sambil mengucek matanya berulang kali.
"Yaudah, masuk sana" Haikal menyuruh Gaby seolah ingin mengusir.
"Aduh"
Gaby kembali mengusap matanya, berusaha mengeluarkan sesuatu yang mengganjal disana.
"Kelilipan ya?" tanya Haikal yang langsung diangguki cewek itu. "Yaudah sini gue tiupin." Haikal beranjak dari motornya, berdiri dengan jarak dekat dengan cewek itu untuk membantu.
Haikal menarik wajah Gaby mendekat dengan kedua tangan, menunduk sedikit mensejajarkan bibirnya di mata Gaby lalu meniupnya.
Gaby mengerjap pelan, matanya memerah dan sedikit berair. "Agak kencengan dong, kayaknya debunya masih ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Boyfriend { Bobrok } ✓
FanfictionBoyfriend Series #1 "By" "Hm?" "Jangan senyum gitu" "Kenapa emang?" "Senyummu seolah mengajak untuk berumah tangga." Start: 20 Januari 2019 End : 26 Februari 2020 Copyright ©2019 by ApriLyraa