Semenjak keributan yang terjadi di Cafe tempo hari, Gaby memutuskan untuk mendiamkan Lucas dan sebisa mungkin mengabaikan pesan ataupun telpon dari cowok itu.
Gaby juga berulang kali menghindari Lucas saat mereka bertemu di kampus, dan meminta Mama berbohong tiap kali Lucas bertamu ke rumahnya dengan mengatakan bahwa ia tidak sedang berada di rumah atau berbohong kalau Gaby sudah tidur.
Biarlah sekali-kali begitu, supaya Lucas bisa intropeksi diri dan memperbaiki sikap kekanakannya itu.
Gaby jadi tidak enak hati saat bertemu Haikal di kelas dan langsung meminta maaf atas kelakuan Lucas waktu itu, tapi untunglah cowok itu cukup mengerti dan tidak mempermasalahkannya meski Gaby tau kalau Haikal masih kesal.
Haikal itu satu-satunya teman sekelas yang dekat dengan Gaby. Sebagai introvert, bukan hal mudah bagi Gaby memulai sebuah pertemanan dengan orang lain. Dia cenderung sulit beradaptasi dengan lingkungan sekitar, ditambah wajahnya yang jutek bikin orang lain suka salah paham dan mengira kalau Gaby adalah anak yang sombong.
Sejak kecil Gaby tidak punya banyak teman karena ia tinggal di lingkungan yang minim anak seumuran dengannya, belum lagi karena masa lalunya membuat Gaby jadi sungkan jika harus menyapa orang baru lebih dulu, membuat lingkup pertemanannya menjadi semakin sempit.
Seingatnya, teman pertama yang dia punya adalah Jena. Mereka bertemu saat masa orientasi di SMA dan kebetulan satu kelompok kemudian menjadi dekat. Gaby sempat kecewa begitu tau Jena tidak sekelas dengannya di kelas sepuluh, tapi mungkin Tuhan sedang berbaik hati pada Gaby dan memberi kesempatan padanya untuk sekelas dengan Jena hingga lulus sekolah.
Dari situ juga Gaby mengenal Lucas dan Mark karena mereka sekelas. Awalnya canggung sekali rasanya karena Gaby tidak biasa berteman dengan lawan jenis, tapi lama-kelamaan perasaan canggung itu hilang dan berganti dengan rasa nyaman tiap kali dia bercanda dengan Mark dan Lucas.
Ketiga orang itu seolah mengerti dengan kondisi Gaby sehingga sebisa mungkin membuat dia merasa nyaman, dengan sering mengajaknya mengobrol sampai Gaby bisa merasa rileks saat bersama mereka.
Oleh karena itu Gaby berusaha keras menjaga hubungan dengan siapapun yang ia anggap sebagai teman, termasuk dengan Haikal.
Dari awal mereka bertemu, Haikal memang sering kali duduk di sebelahnya dan tidak canggung mengajaknya mengobrol. Kadang dia juga suka memberi lelucon receh yang terkesan garing, tapi Gaby paham usaha Haikal untuk membuka pertemanan dengannya sehingga lelucon itu Gaby balas dengan tawa kecil sebagai bentuk apresiasi.
Keseringan jadi teman satu kelompok juga menjadi alasan kuat mengapa mereka bisa dekat sampai sekarang. Haikal itu orang yang baik, punya senyum manis, cukup humoris dan paling bisa membuat siapapun merasa nyaman berada di dekatnya.
Gaby merasa beruntung bisa mengenal Haikal, maka dari itu ia menjadi marah saat Lucas berbuat tidak sopan dan menuduh cowok itu yang tidak-tidak. Gaby tidak ingin pertemanannya dengan Haikal rusak begitu saja hanya karena sikap kekanakan Lucas.
"Terima kasih"
Gaby tersenyum simpul membalas ucapan ramah mas Indomaret sebelum keluar dengan plastik belanjaannya. Tadi mama menyuruhnya untuk membeli bahan-bahan keperluan untuk membuat kue, Mama memang suka sekali membuat kue. Hampir tiap minggu selalu ada saja resep-resep kue baru yang mama buat.
Gaby merogoh saku celananya saat dirasa ponsel pintarnya itu bergetar, dihembuskannya napas begitu tau siapa yang mengirim chat padanya.
Kingkong Wakanda 🦍
By
Jgn diemin aku dong
Aku minta maafTak berniat membalas pesan tersebut, Gaby memasukkan kembali ponselnya ke saku celana.
Bohong jika Gaby mengatakan bahwa dia tidak merindukan lelaki tinggi dengan senyum lebar yang sudah menjadi pacarnya hampir satu tahun terakhir itu, tapi ia juga tidak mau memaafkan Lucas begitu saja. Gaby takut kalau cowok itu akan mengulangi hal yang sama dan berujung membuat pertemanan Gaby dengan Haikal rusak.
Setidaknya untuk beberapa hari ini Gaby ingin tenang dari Lucas meski harus menekan dalam-dalam rasa rindu dan bersalahnya tiap kali ia mengabaikan pesan dari cowok itu.
"Nih, Ma." Gaby menyerahkan plastik belanjaannya pada Mama yang sudah berada di dapur.
Cewek itu kemudian naik menuju kamarnya dan menghempaskan badannya ke kasur. Ponsel Gaby kembali bergetar, dia mengira itu chat dari Lucas. Jadi ia memutuskan untuk mengabaikannya saja.
Tapi lagi-lagi ponselnya bergetar dan Gaby menyerah untuk mengabaikan, dirogohnya kembali saku celananya dan menemukan notifikasi LINE dari Winwin.
Ah, satu lagi orang yang sudah Gaby anggap sebagai teman. Gaby tidak ingat sejak kapan mereka menjadi dekat, yang pasti dia tidak pernah secanggung dulu jika bersama Winwin.
Winwin
Pacar lo keliatan murung akhir2 ini
Kalian ada masalah?
Gaby diam sebentar, memperhatikan foto yang baru saja Winwin kirim. Seorang laki-laki dengan masker putih, tapi dia jelas tau kalau itu Lucas. Gaby jadi merasa tidak tega melihatnya.Gaby
Ya gituWinwin
Gara-gara apa?Gaby
Biasalah
tau sendiri kan
Lucas kayak gimana?
Winwin
Tapi setidaknya balas lah
chat dari dia
Kesian
Gk tega gue liatnya
Masuk kelas cuman buat tidur doangGaby
Win
Kalau lo chat gue cuman
buat bahas Lucas
Mending gausah
Lo bikin mood gue makin jelek
Winwin
Sorry
Gue gk maksudGaby meletakkan kembali ponselnya, tak lagi membalas chat dari Winwin.
Namun baru saja ia hendak beranjak, getaran ponselnya kembali terdengar, masih dari orang yang sama.
Winwin
Katanya ada pasar malam
di alun-alun kota
Mau pergi bareng gue?Tak ada Lucas, Winwin pun jadi
eaaa :"))Rabu, 10 Juli 2019
With Love ❤️
-ApriLyraa-
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Boyfriend { Bobrok } ✓
FanfictionBoyfriend Series #1 "By" "Hm?" "Jangan senyum gitu" "Kenapa emang?" "Senyummu seolah mengajak untuk berumah tangga." Start: 20 Januari 2019 End : 26 Februari 2020 Copyright ©2019 by ApriLyraa