Arga, memasuki pekarangan mewahnya, tapi saat membuka pintu rumah yang dia dapat hanya kesunyian, hidupnya terasa sangat hampa.Arga menghembuskan nafas lelah.
"Den Arga mau makan atau gimana?"Tanya asisten rumah tangga.
"Nggak Bi."Setelah itu Arga ke kamar untuk mengambil sesuatu dan kembali keluar menuju teman temannya berada.
Tak butuh waktu Lama Arga sudah sampai di markasnya.
"Woiii bro lama gak jumpa."Sapa salah satu teman Arga yang dekat dengan Arga dan Genta tapi beda sekolah--Zarel.
Arga mengagguk dan bersalaman Ala cowok.
"Gimana udah siap semua?"Tanya salah satu cowok dari mereka semua dia mantan ketua geng ini--Verel.
"Lo gak ikut."ucap Arga.
"Lo tanya gue atau gimana sih, gak ada nadanya tanya sama sekali."Kesal Verel.
"Ribet."
"Ck, gak berubah lo."
Arga menaikkan alisnya.
"Gue gak ikut, udah tua gue takut encok, bentar lagi juga pensiun gue."Sahut Verel.
"Ahhahahah ngakak, tobat ae lah udah kelas 12."Tawa Zarel.
"Dosa lo ngetawain orang tua."Kesal Varel.
"Ampun bapak."Ucap Genta membuat semua tertawa kecuali Arga.
"Sekarang."Ucap Arga dan berjalan dahulu ke motornya.
Mereka semua mengerti dan langsung keluar, berbondong bondong menggunakan motor mereka masing masing membuat jalanan di daerah yang sering merka gunakan sedikit macet,tapi orang daerah situ sudah tau dan tak berani melawan karna tau siapa ketuanya.
Mereka menuju tempat yang sudah dijanjikan tempat yang sepi, dan ternyata disana sudah ada geng Megalion.
Mereka semua berhadapan, Geng Megalion membawa anak buahnya sekitar 50 orang dengan membawa senjata.
Geng Vatar, dengan Anak buah 45 tanpa senjata, Karna Arga tidak mau karna itu sama aja lemah.
"Berani juga lo!"Ucap musuh bebuyutan Arga--BAGAS PRATAMA.
"Kita liat sekarang siapa yang menang."Ucap Bagas tersenyum miring.
Arga menunjukan senyum devil."Banci!"
"Bughh."Bagas tak terima dan memukul Arga, tapi Arga tak beranjak, dan itu menjadi tanda jika perang dimulai, semua anak buah geng masing masing berhambur melawan satu sama lain, Arga tentu melawan Bagas.
Adu jotos terus terjadi beberapa menit, Anggota Megalion paling banyak babak belur dan terkapar.
"Bughhh."Arga menonjok Bagas, melampiaskan semua.
Bughhh.....bughhh
Bagas sudah terjatuh, dia lemas hanya membalas Arga beberapa tonjokan, karna harga tak memberi ampun tatapan matanya yang setajam elang.
"LIAT ANAK BUAH LO!"Teriak Arga, membuat semua menghentikan aktivitasnya tonjok menonjok.
Bagas mengedarkan pandangannya, dan melihat anak buahnya yang terkapar, dan anak geng Vatar tersenyum meremehkan.
"Bangsat."Desis Bagas merasa nyeri diseluruh tubuhnya.
Arga menyeka darah diujung bibirnya."Cuihh."Dia meludah didepan Bagas.
"BANGSATT!"Teriak Bagas dan berdiri hendak melayangkaan tonjokan tapi didahului Arga yang menendang perut Bagas membuat Bagas limbung ke belakang dan meringis, darah segar keluar dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy [END]
Teen FictionYUKK BUDAYAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA😊 Cerita di SMA Starlight. Seorang cowok Dingin,Populer tak pernah tersentuh apalagi cewe. Tapi Takdir mempertemukannya dengan seorang Gadis. Apakah mereka akan bersatu atau sebaliknya. Ding...