Twelve

169K 9.3K 901
                                    

Arga dan Airin dalam perjalanan pulang, tapi jalan yang dilewati Arga bukan jalan kerumah Airin, tapi  Airin hanya diam sambil nyemil jajan.

Tak lama Arga memberhentikan motornya didepan apartemen.

"Ngapain kesini?"Tanya Airin menatap Arga was was

"Gue bukan cowo brengsek."Sahut Arga singkat.

Airin mengangguk, baiklah dia mencoba memberi kepercayaan pada Laki laki didepannya ini.

Airin berjalan menyusul, dengan masih memakan snack nya, entah kenapa saat datang bulan Airin tak bisa berhenti ngemil.

Arga melirik Airin, saat mereka masuk ke lift.

"Nih,mau."Tawar Airin.

Arga menggeleng.

"Nihhh, buka mulut ututu, ayo dedek bayi."Goda Airin terkekeh.

"Ayoooo, nihh pesawatt datanggg."Ucap Airin seperti menyuapi bayii.

Pintu lift terbuka mereka berjalan lagi.

"Ayooo, makannn nih."

Saat Arga membuka mulut, Airin memasukan snack ke mulutnya sendiri.

"Ahaahhaahah, kena tipu."Tawa Airin.

Arga gemas sendiri, dan mengapit kepala Airin.

"Ihh Ga, susah jalann."Kesal Airin.

Arga melepasnya, dan tersenyum tentunya Airin tak mengetahuinya.

Arga membuka pintu Apartemennya, dan bau maskulin langsung menyeruak di penciuman Airin.

Apartemen Arga sangat rapi, dan bersih, mungkin Airin akan betah.

Tanpa disuruh Airin duduk disofa sedangkan Arga masuk ke kamarnya.

Airin membuka ponsel dan menghubungi mamanya.

Mama Negara.

"Mah, Airin lagi sama Arga."

"Yang lama ya, mama restuin."

"Ishh, mama apaan sih."

Airin mematikan ponselnya saat Kursi disampingnya ada yang menduduki.

"Lo di apart, kenapa gak dirumah aja?"Tanya Airin.

"Serah gue."

Airin menatap Arga kesal."Ditanya baik baik, sewot."

Arga menyalakan televisi, dan menyandar pada sofa.

"Brarti lo sendiri dong disini?"

"Gak."

"Lah, sama siapa?"

"Temen."

"Mana temen, orang cuman ada lo sama gue."

"Gue yang bisa liat."Sahut Arga santai.

Airin melotot."SUMPAH DEMI APA."Teriak Airin merapat pada Arga.

"Diem."

Airin segera menutup mulutnya.

"Beneran lo bisa liat begituan gak horor apa?"Tanya Airin berbisik.

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang