Bonus 2

140K 7K 782
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN,
Sebanyak banyak nya sampai kolom komentar jebol tak masalah wkwkwk,

Jangan silent readers dongg :(

Okee Happy reading

*****
Airin berlari tanpa arah dia masih menangis sesenggukan.

Hari semakin malam, Airin terus berlari, dia berhenti kala merasa kepalanya pusing.

"Hikssss...Hiksss jahatt."

"Bodohh tangan bodohh."Airin memukul mukul tangannya sendiri.

"Kenapa bisa aku nampar Arga."Air
terus mengalir deras.

"Tangan bodohhh!"

"Semua salah aku, yang gak kasih kabar ke Arga dan buat dia emosi, dan kenapa aku malah ikut kebawa emosi."Gumam Airin menutup wajahnya.

Airin semakin terisak dadanya terasa sesak saat mengingat bagaimana tatapan terluka Arga saat dia menamparnya begitu keras.

"Gue bodoh, bagaimana bisa gu.. Gue nampar dia dengan tangan yang selama ini dia jaga mati matian."lirih Airin.

"Bahkan untuk terluka sedikit saja dia akan marah dan mengobatinya dengan telaten."Airin menatap perban ditangannya, dia kembali teringat tadi pagi saat tangannya terluka terkena pisau, dan bagaimana marahnya Arga.

"Hiksss... Hikss maaf."Airin menutup seluruh wajahnya.

"shhhh akhhhh."Airin menyentuh kepalanya yang semakin pusing. 

Nafas nya memburu tak beraturan tiba tiba dia merasa sangat lelah.

Tapi dia terus menangis, sungguh dia tidak bisa mengendalikan emosinya.

Airin melihat sekeliling, dan panik seketika menderanya.

Dia tidak tau dia diamana sekarang, berada di gang sepi, jauh dari jalan Raya.

Memang Airin tidak terlalu faham daerah perumahan nya, karna Arga yang melarang nya berkeliaran.

"Hikss.. Argaa."Lirih Airin melihat sekitar nya.

****
Dirumah Arga keluar rumah karna merasa Airin tak kembali, dia berfikir Airin keluar ke halaman depan duduk di tepi kolam renang untuk menenangkan diri, karna tidak mungkin keluar karna ada bodyguard yang berjaga.

"Dimana Airin?"Tanya Arga.

Para Bodyguard berjajar menunduk.

Arga merasa tak enak dia menatap Tajam semua bodyguard.

"DIMANA AIRIN!"Teriak Arga tegas.

Gery yang sedari tadi didalam bersama Arga berlari keluar.

"Maaf tuan, Nyonya keluar."Sahut Salah satu bodyguard.

"BANGSATT, KALIAN GAK BECUS!"Benyak Arga matanya memerah memancarkan emosi.

"Beberapa sudah mencari Tuan."Sahut nya takut takut.

"Maaf Tuan kami lengah."

"KENAPA KALIAN GAK KASIH TAU SAYA!"Emosi Arga, memukul salah satu Bodyguard.

"GERY CARI AIRIN."Titah Arga.

"Lacak keberadaan nya."Tekan Arga, Jadi Di cincin pernikahan Airin sengaja Dipasang Gps oleh Arga.

Arga menghampiri motornya dan keluar pekarangan, mencari Airin diikuti dua mobil ,satu mobil yang dikendarai Gery, dan satu mobil Bodyguard.

"Sayang tunggu aku, aku minta maaf."Gumam Arga dia sangat khawatir, apalagi hari semakin malam.

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang