Sixty-Five

142K 7.5K 1.2K
                                    

Mungkin setiap pertemuan selalu ada perpisahan. Tapi perpisahan bukanlah akhir dari segalanya.Mungkin arti perpisahan tersendiri bisa diartikan sebagai pelajaran untuk masing masing. Untuk melatih kita dengan rasa sakit, bisa juga untuk menginterupsi diri sendiri.

Juga mengajarkan apa arti kehilangan, agar kita tak gampang menyianyiakan orang yang ternyata berharga. Dan kita baru menyadari itu diakhir cerita.

*****
Arga dengan lesu keadaan kacau masuk kerumahnya, baju basah kuyup, wajah pucat rambut acak acakan.

Jam menunjukan pukul 11.30 malam, Arga merebahkan tubuhnya dikasur, dia ingin sekali memeluk gadisnya.

Perasaannya sangat gelisah, Matanya pun mulai terasa berat.

"Arga."Suara lembut itu membuat Arga merinding. Arga menoleh kebelakang. Disana gadisnya terlihat sangat cantik dan bersinar.

Gaun putih yang Indah, wajah Airin yang putih bersinar, dengan senyum manis, membuat jantung Arga berdegup kencang.

Arga mendekat dan merengkuh gadisnya.

"Maaf."Gumam Arga ,tanpa sadar meneteskan air matanya. Biarlah dia menjadi lemah dihadapan gadisnya.

"Gak ada yang salah. Kita sama sama salah."Ujar Airin.

Airin tiba tiba memjauh, masuk kedalam sebuah cahanya.

Arga menggeleng.

"Airin sayang Arga."

Arga terbangun dengan nafas memburu. Itu semua hanya mimpi.

Arga melihat jam tepat pukul 01.30 malam.

Arga turun mengambil minum, terlihat papanya yang sedang menonton TV.

"Arga."Panggi papanya.

Arga terus berjalan mengambil minumya.

Hingga suara berita di TV menghentikan aktivitasnya.

"Disini berita Terkini tepat pukul 11 malam tepatnya sebuah mobil taxi yang diketahui akan mengarah pada Bandara, mengalami tabrakan maut, diketahui sang supir melanggar lampu lalu lintas sehingga truk dari arah berlawanan menabrak taxi itu. Kecelakaan ini memakan banyak korban, karna taxi yang terpental dan terguling mengenai beberapa motor, dan mobil disekitarnya."

"Korban yang paling parah adalah dua orang didalam taxi

"Deg."

Entah jantung Arga berdegup kencang.

"Airin pasti udah take off."Ucap Arga.

"Gue mikir apaan sih!"Arga memukul kepalanya.

"Argaa, Udah ketemu Airin tadi?"

Arga tak menyahut Dan kembali ke kamarnya.

Tapi ponsel disakunya menghentikan langkahnya, dia menaruh gelas minumnya dinakas samping Tangga.

"Genta, ngapain malem malem telfon."Gumam Arga, menggeser tombol hijau.

"Halo, Ga Airin....."

"Hm, gue tau dia udah take off."

"Bahkan gue gak sempet ngucapin selamat tinggal bahkan maaf."

"DENGERIN GUE DULU!"Suara Genta dari sebrang meninggi dan serak.

"Lo kenapa?"

"Airin korban dari kecelakan maut,lo liat berita."

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang