Malam harinya Arga masih Setia menunggu Airin dirumah sakit, Tadi Dira dan Genta sudah menjenguk dan sudah pulang karna jam menunjukan pukul 9 malam.
Airin tidak bisa tidur, Arga tetap menemani walau tadi Arga sama sekali tak sempat istirahat.
"Arga,lo istirahat sana."Ucap Airin.
"Lo belum tidur."Sahut Arga
"Gue belum ngantuk."Sahut Airin.
"Yaudah, sama."Ujar Arga.
Airin mendengus."Kalo gitu besok gue mau pulang.
Arga menggeleng."Gak."
"Ihhh, pokoknya pulang, disini gak bisa tidur, trus lo juga biar bisa istirahat."Ujar Airin.
Arga Pasrah dengan keras kepala Airin.
"Lo gak, kasih tau bokap sama nyokap gue kan?"Tanya Airin.
"Sesuai perintah lo."Sahut Arga Kesal.
"Hehehe, bagus."Airin menyengir, mengacak rambut Arga.
Arga meraih tangan Airin, dan menaruh dipipinya dan memejamkan matanya.
Wajah Arga sangat terlihat lelah, Airin sangat tak tega.
"Arga lo pulang gih."Bujuk Airin, mengusap pipi Arga.
Ponsel Arga berbunyi.
"Bentar."Ucap Arga, dan keluar dari ruangan Airin.
"Halo."
"Arga kamu ini kemana sih!"Suara dari sebrang meninggi.
"......"
"ARGA, GLARIS SENDIRIAN DIRUMAH."
"Saya tidak perduli."
Arga mematikan ponselnya sepihak, yang ada dipikirannya sekarang hanya menjaga Airin.
Arga masuk keruangan, dan terkejut melihat Airin turun Dari tempat tidurnya.
Airin sedang merapikan sofa yang lumayan panjang.
"Permisi."Seorang suster masuk membawa selimut dan bantal.
"Makasih, Sus."Ucap Airin melihat suster menaruh bantal dan selimut disofa.
Setela suster pergi, Arga menghampiri Airin.
Airin menata bantal dan selimut, sedikit kesusahan karna tangan satunya di infus.
"Dibilangin jangan banya gerak."Ucap Arga dingin.
Airin menghela nafas."Gue, cuman....."
"Pikirin diri lo sendiri, sebelum mikirin orang lain."Ucap Arga.
"Trus yang lo lakauin, lo juga harus mikirin diri lo dulu, sebelum mikirin orang lain."Ujar Airin.
"Kalo gue beda, selagi lo baik baik aja, gue juga bakal baik baik aja."Ucap Arga.
"Terserah."Kesal Airin berjalan ke tempat tidurnya.
Arga membatu Airin, tapi Airin menyentak tangan Arga.
"Gue gak lemah!"
Arga mundur dan merebahkan tubuhnya disofa, tangannya menjadi bantalan kepala, dan memejamkan matanya.
Sungguh lelah pikiran dan fisik.
Airin melirik ke arah Arga."Gue gak suka lo terlalu ngasih harapan ke gue, kalo pada akhirnya lo pergi juga."
"Gue tau semua yang datang pasti pergi, tapi gue belum siap."Gumam Airin parau.
Airin perlahan turun menghampiri Arga, yang kelihatan sudah tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy [END]
Teen FictionYUKK BUDAYAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA😊 Cerita di SMA Starlight. Seorang cowok Dingin,Populer tak pernah tersentuh apalagi cewe. Tapi Takdir mempertemukannya dengan seorang Gadis. Apakah mereka akan bersatu atau sebaliknya. Ding...