Twenty Three

141K 8.7K 557
                                    

2 Hari Airin tak masuk sekolah, setelah dari Rumah sakit kemarin, dan 2 Hari itulah Arga tak menjenguknya tak ada kabar.

Membuatnya kesal, marah, tapi tak bisa apa apa.

Disekolah.

Arga bermain basket tapi kali ini dia tidak sampai memecahkan jendela IPA 2.

"Hai, Arga."

"Nih gue bawain minum."

Arga berdecak tatapan dingin menusuk gadis itu.

"Hm."Arga mengambil kasar botolnya.

"Ih, jangan dingin dong."

Arga menghiraukan dan hendak bermain basket.

"Woii Arga!"

Genta berlari menghampiri Arga.

"Gimana?"Tanya Genta.

"Tunggu komando dari gue."

"Gue gak bakal diem, jika salah satu anggota kita dikeroyok."Datar Arga.

"Oke kita semua selalu siap."sahut Genta.

"Ehhh, Glaris, kok gue perhatiin dari dua hari kemarin lo deket sama Arga, kekantin bareng, ada apaan nih?"Tanya Genta.

"Heehehhe gak kok."Sahut Glaris malu malu.

"Btw, Ga lo gak jenguk Airin."

"Bukan urusan lo!"Datar Arga.

Glaris menatap Arga, Arga menghiraukan dan meninggalkan mereka berdua.

Genta mengejar.

"Bini lo sakit, disini malah selingkuh."Ucap Genta menyejajarkan langkahnya.

"Siapa?"

"Lo, anjirr, gak sadar apa dua hari ini semua ngegosipin lo deket sama Glaris, dan lo putus sama Airin."

Saat Arga melewati koridor yang ramai, karena jamkos, guru sedang rapat persiapan liburan kelas 11.

"Eh, itu Arga, udah putus ya sama Airin."

"Yahh, padahal cocok banget."

"Kak Glaris tuh yang pelakor kali."

"Iya, Airin gak masuk, ehh langsung dideketin."

"Kasian baget Airin."

Arga menghiraukan semuanya, dia memilih ke rooftop.

"Lo jangan ngikutin njir."Ucap Arga pada Genta.

"Yee, pd orang gue mau nemuin bebed Dira di taman."Sahut Genta.

"Serah."

Arga berjalan ke rooftop.

Dia duduk dikursi usang yang biasanya digunakan dia dan Airin.

Arga membuka ponselnya, dua hari dia tak membuka ponselnya.

Ratusan pesan langsung menyerbu ponsel Arga.

Nama atas sendiri menyita perhatiannya, dengan perlahan dia membuka pesan itu.

Setan cerewet.

Kemarin.

"P"

"P"

"Arga"

"Woyy."

"Lo gak perduli banget sih."

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang