twenty eight

128K 7.5K 190
                                    

"Yaudah sampe sini, gue duluan kalo ada apa apa telfon."Ucap Dira.

"Thanks."

Airin perlahan mengetuk pintu.

Tak butuh waktu lama, pintu terbuka, menampilkan sosok cowo yang dia rindukan, wajahnya lumayan penuh lebam.

"Haii."

Arga tertegun, Dia menarik tangan Airin keluar, saat melihat setetes air mata jatuh dari mata Indah Airin.

"Woii Arga ponsel lo bunyi nih."Teriakan Genta tak dihiraukan.

Genta yang penasaran membuka ponsel Arga, dan melotot saat melihat sebuah foto yang dikirim ke ponsel Arga.

"Weyyy, dasar Mak lampir."Dumel Genta, menghapus foto itu dan masuk kedalam.

Disinilah mereka ditaman Kota.

Mereke berdua saling diam, tak ada yang membuka pembicaraan.

"Sama siapa?"Tanya Arga datar.

"Sendiri."

"Apa kabar?"Tanya Airin.

"Bisa lo liat sendiri."Arga berucap dingin.

Airin berusaha menguatkan hatinya.

"Sorry, waktu itu gue gak bermaksud ngekang lo atau semacamnya, gue cumann.... Hikss gue cuman khawatir."Pertahanan Airin runtuh.

"Gak usah cengeng."Datar Arga.

Airin berdiri, menghapus air matanya, Arga masih kesal dengan cowo yang bersama Airin.

Arga sama sekali tak menatap Airin.

"Gue kemarin waktu denger kabar lo mau balas dendam, gue langsung keluar rumah, gue cari angkutan umum tapi gak ada,trus kebetulan Gara lewat jadi gue minta anterin."Jelas Airin.

Airin menunduk melihat Arga yanh terlihat tak perduli, perlahan dia mundur.

Arga menahan tangan Airin.

"Kenapa gak pakek ojek online!"Datar Arga.

Airin mendongak."Gak kepikiran."

Arga menghela nafas."Jangan deket dia lagi."

Airin mengangguk.

Arga tiba tiba memeluk Airin, Wanita yang dia rindukan.

Dan saat itu juga Airin menangis.

"Gue minta maaf."Ucap Arga.

Airin semakin menangis, dia menenggelamkan wajahnya di dada bidang Arga.

"Syuttt, gue gak suka lo nangis."Ucap Arga.

"Segitu kangennya?"Goda Arga.

"Emang lo gak, kangen sama gue?"

Arga menggeleng.

"Jahat Aslii."Kesal Airin.

Airin melepas pelukannya."Lo marah, serem."

"Gue gak marah, lo mau liat gue marah beneran?"

"Gak lah."Sahut Airin.

Arga mengecup kening Airin.

"Gue kangen sama bawelan Lo."Ucap Arga pelan.

"Blushh."

"Baikan?"Tanya Airin meyakinkan.

"Emang kapan marahan?"Arga balik bertanya.

Airin kesal meniup rambutnya yang jatuh diwajahnya.

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang