Twenty two

148K 8.7K 391
                                    

Arga mengantar Airin pulang dikarenakan Arga tadi berangkat sekolah dengan motornya,jadi Arga meminjam mobil salah satu Anak Vatar.

Karna Arga tak mungkim membawa Airin yang badannya tak fit dengan motor,bisa tambah sakit jadinya.

"Kok pusing lagi ya?"Gumam Airin merangkul tangan Arga untuk membantu menopang badannya.

Mereka masuk ke mobil, sebelum menjalankannya, Arga menempelkan punggung tangannya ke kening Airin.

"Panas lo makin tinggi."Ucap Arga.

Airin hanya menyandarkan kepalanya.

Airin merasa perutnya ikut sakit dan kepalanya tambah pusing.

Arga cekatan langsung melajukan mobilnya.

"Kuat kan?"Tanya Arga khawatir.

Wajah Airin sunguh pucat.

Ditengah perjalanan beberapa motor menghadang mobil Arga.

"Anjing."Umpat Arga, membuat Airin membuka matanya perlahan.

"Kenapa?"Tanya Airin lemas.

Arga mengepalkan tangannya,rahangnya mengeras,tatapannya elangnya siap membunuh siapa saja.

"Siapa,Ga?"Tanya Airin sedikit meringis karna kepalanya yang berat.

"Lo tunggu sini,jangan keluar dan tutup mata lo aja."Ucap Arga,mengecup kening Airin.

"Tap....."Ucapan Airin menggantung,karna Arga sudah terlebih dulu keluar.

"Minggir!"Ucap Arga tajam.

"Lo siapa nyuruh nyuruh kita."

Arga memejamkan matanya,menahan segala emosi,tangannya terkepal rapat.

Arga membuka matanya,menatap tajam,membuat segerombolan itu meneguk ludah susah payah.

"ARGAA."

Teriakan itu membuat Arga menoleh ke belakang tepat dimana mobilnya berhenti.

"BAAGASSS!"Teriak Arga Kalap.

Emosinya sudah tak terkontrol,melihat Airin yang ditarik paksa keluar mobil oleh Bagas dan 2 anak buahnya,dan ditarik kasar menjahui mobil dengan kondisi Airin yang sakit membuat Airin kewalahan melawan Bagas.

"Lepasin."Ronta Airin.

"Bughhh."

Satu hantaman keras membuat Bagas tetsungkur.

Siapa kalau bukan Arga,dengan kalap dia menedang 2 anak buah yang menarik tangan Airin.

Airin pun ikut jatuh,tapi segera ditahan Arga.

"BERANINYA LO NYENTUH DIA,BANGSAT!"Ucap Arga tajam,tatapan matanya penuh amarah,benci,wajahnya merah padam.

"Mudah banget mancing emosi lo ternyata."Gumam Bagas.

Arga menyerang Bagas lagi tanpa Ampun,luka yang dia berikan pada bagas kemarin belum sembuh dan sekarang dia tambah lebih parah lagi.

Airin yang berada dibelakang Arga,membekap mulutnya,Airin menangis,dia takut dengan situasi ini.

Anak buah Bagas yang lain berlari hendak menolong Bagas.

"Kalian mendekat,gue bunuh dia disini."Ucap Arga dingin.

Seketika Anak buah Bagas,berhenti dan meminggirkan motornya yang menghalngi jalan.

"Arga."Suara lemah itu membuat Arga ingat jika dibelakangnya ada Airin.

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang