Nine

178K 9.4K 552
                                    

Minggu pagi yang cukup cerah,dengan matahari yang bersinar terang, udara yang sejuk,tapi lihat saja saat keluar dari Apartemennya, Arga akan melihat kemacetan dan banyak polusi di Jakarta.

Arga perlahan membuka matanya, dia mengernyit kala sinar matahari menusuk matanya.

Arga berjalan ke arah kamar mandi, melakukan ritual paginya, tak sampai 5 menit, Arga sudah siap dengan celana training hitam, dengan kaos putih polos, topi hitam, serta jam tangan.

Arga keluar kamar dan melihat Genta yang masih terlelap.

Arga mengambil sepatu converse hitamnya, kemudian sengaja membating pintu Apart membuat Genta terlonjak.

"ARGA, BANGSAT!"Teriak Genta dari dalam.

Arga berjalan ke arah motornya, dan melajukan ke rumah seseorang.

****
Jam, sudah menujukan pukul 05.45,Airin masih setia tenggelam dalam mimpinya.

"Airin."Panggil Diana.

"Mah, hari Minggu, ingat."Peringat Airin dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Itu.... "

"Mamahh, Airin ngantukk."Rengek Airin masih memejamkan matanya.

"Di dep...... "ucapan Diana disela oleh Airin lagi.

"Iya, didepan ada mang Ujang penjual sayur mamah beli sendiri Airin ngantuk berat."Ucap Airin menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Diana Menatap kesal putrinya itu.

"Yaudah terserah, padahal mama cuma mau bilang, temen kamu yang ganteng ada dibawah."

Seperti tersengat listrik mata Airin langsung terbuka lebar.

"DEMI APA MAH,AIRIN LUPAA AKHH."Teriak Airin langsung berlari ke kamar mandi.

"MAMAH GAK BILANG DARI TADI."

"Bodo amat gak perduli."Kesal Diana.

Tak selang beberapa lama Airin menuruni tangga, dengan baju abu abu polos lengan pendek, serta training hitam, sneakers Putih dan rambut yang di pony tail.

"Mah, Airin pamit."

"Iya, yang lama ya."Sahut Diana tersenyum jail.

Airin melotot ke arah mamanya.

"Yuk,Ga."Arga pamit pada Diana.

Mereka berdua memilih jogging di taman yang mulai ramai.

"Lo lari duluan aja gak papa, gue mau santai dulu."Ucap Airin.

Arga menatap Airin seperti berkata yakin. Airin mengagguk.

Arga berlari mengelilingi taman, sedangkan Airin sangat malas lari jadi dia duduk di kursi dengan tangan memegang minuman.

"Hai."

"Ehh, lo Angga itu kan!"Sinis Airin.

Angga mengangguk, dan menatap Airin.

"Lo, sendiri?"

"Bukan urusan lo!"Ketus Airin dia benar benar tidak suka dengan Angga, kelakuan disekolahnya waktu itu, membuat Airin sedikit was was.

"Judes amat lo."

"Serah gue lah, sana pergi!"Usir Airin.

"Lo, berani banget sama gue!"Angga tersulut emosi, karna Airin mengusirnya

"Kenapa nggak, sama sama makan nasi juga."Sahut Airin santai.

"Bangsatt."Angga segera beranjak, karna dia melihat Arga, dia sedang malas bergulat.

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang