Forty-Three

114K 6.4K 290
                                    

Di Ruma Sakit, Arga mengeluh bukan sakit, tapi dia bosan, apalagi wanita disampingnya, dia sangat kesal.

Flaaback on.

Arga perlahan membuka matanya, badannya tersa sakit, cahaya matahari mulai meusuk mata Arga membuat kepala Arga berdenyut nyeri.

"Arghhh?"Ringis Arga.

Bau obat obatan mulai menusuk ke Indra penciuman Arga, dan saat mengedarkan pandangannya, Arga menggeram kesal.

"BANGSATT, SIAPA YANG BAWA GUE KESINI!"Teriak Arga.

Dan saat itu juga terdengar orang berlari dan dengan panik masuk ke ruangan Arga.

"Ada apaan, lo ada yang sakit."panik Genta.

"Siapa yang bawa gue kesini!"Tajam Arga.

"Kita."Sahut Ketiganya bebarengan.

"Kenapa, harus kesini, anjir!"Kesal Arga.

"Karna lo pingsan."Sahut ketiganya bebarengan lagi.

Arga memejamkan mata menahan emosi.

"Kalian tau gue,gak suka disini."Ucap Arga menatap tajam ketiganya.

"Tau."Bebarengan lagi.

"Bodo amat, gue mau pulang."

"Ehhh, gak bisaaa."Cegah verel.

"Heii, Argaa sayang."

Arga menoleh, dan menghela nafas

Genta, Verel dan Zarel, menatap tak suka Glaris.

"Kita cabut."Ucap Verel.

"Yaudah gih,bir gue yang jagain Arga."Sahut Glaris.

Ketiganya keluar, terakhir Genta dia menatap Arga penuh Arti, dan membanting pintu.

Flasback off.

"Arga kamu makan gih."Ucap Glaris.

"Gak."

"Ihhh, makan dulu, oh ya papa kamu gak bisa dateng soalnya ada urusan katanya."Ucap Glaris.

"......."Arga tak menyahut.

Dia melihat pintu, sudah dua Hari, hatinya berharap Gadisnya berdiri didepan pintu, dan menjenguknya.

"Kalo gak makan aku telfon papa kamu."

"Serah."

Tak lama ada pesan di ponsel Arga.

"Kamu turutin Glaris atau tau akibatnya."

"Bangsat."Desis Arga, merebut makanan yang dipegang Glaris dan memakannya.

Glaris tertawa.

"Eh kamu kenal Gara gak?"Tanya Glaris.

"Hm."

"Selama kamu gak sekolah sih, aku liat dia kayak deket sama cewe, dan itu Airin."Ucap Glaris

Arga tak perduli, dia tau siapa Glaris, tapi pikirannya dia kesal jika memang itu benar.

"Dan kamu tau....."

Arga menyela."Keluar, gue mau tidur."

"Tap..... "

Arga segera menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Glaris menghela nafas dan tetap duduk dutempatnya menatap Arga sepuasnya.

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang