Fifty Four

106K 5.9K 277
                                    

"Wihh guys mangsa nih."

"Hajar lah."

Geng megalion yang memang sedang berkeliaran, tak sengaja melihat Arga yang berkendara sendirian.

"Woii, Bagas hayu lah."Ajak temannya.

"Bentaran gue lagi ada urusan bentar."

"Halah lama lo."

"Bentar, Ahelah misi gue gagal, diruangan Airin banyak orang ternyata."Dumel Bagas.

"Gimana nih?"Tanya Temannya.

"Kita lakuin sesuai kebiasaan geng Kita."Ucap Bagas tersenyum miring.

Semua anak Megalion mengendarai motornya mengikuti Arga dari belakang.

Arga yang sadar melihat dari spion, dan berdecih.

"Bangsat."Desinya.

Anak geng Megalion terus membunyikan klakson dan memainkan gas motor, mengendarai motornya juga ugal ugalan dan membahayakan pengendara lainnya.

Arga berbelok ke jalanan sepi atau lebih tepatnya gang yang lumayan sepi.

"Wahhh,gila berani juga lo."Ucap Bagas melepas helmnya.

Arga menatap tajam bagas,dan melepas helmnya.

"Lama gak jumpa,Musuh bebuyutan."Ucap Bagas menyeringai.

Arga terseyum miring."Musuh lemah kayak lo, bukan tandingan gue sebenernya."

Bagas mengepalkan tanganya."TUNGGU APALAGI KALIAN!"

Satu persatu anak Geng megalion menyerang Arga, tapi dengan mudah Arga menghalau.

Bagas turun tangan,dan semuanya menyerang beramaan dan Arga hanya sendiri.

Arga kewalahan menyerang mereka semua,Bagas memanfaatkan kesempatan untuk membogem tepat ditulang hidung Arga.

"Akhh, Anjir!"Umpat Arga menyeka darah di hidungnya.

"Bughh.... Bughhh."

Arga dengan sisa tenaganya masih menghalau, anak Geng megalion Sekitar sepuluh anak dan Arga dikepung sendirian.

Arga limbung kala satu pukulan mengenai perutnya, Arga berusaha berdiri,adu jotos masih terjadi.

Wajah Arga babak belur, begitu juga anak geng megalion yang juga banyak yang tepar.

"Segitu doang tenaga lo?!"Sinis Bagas, yang melihat Arga berdiri susah payah.

Arga mengatur nafasnya.

"Bughh."Bagas memukul Arga lagi, membuat Arga terjatuh.

Arga sudah tidak ada tenaga lagi.

"Sekarang siapa yang lemah hah!."Sinis Bagas.

Arga mengepalkan tangannya.

"Namanya Banci tetep Banci."Ucap Arga.

"Apa maksud lo!"Kesal Bagas menatap penuh kebencian kearah Arga.

Arga bersaha bangun."Lo lawan gue yang hanya sendiri, dengan bawa anak buah sebayak ini."

"Lo takut sendirian lawan gue?"Lanjut Arga tersenyum sinis.

Bagas tak terima,dia maju hendak melayangkan tinju kearah Arga.

Dikarenakan Arga sudah emosi, dia menghajar bagas sebelum Bagas menghajarnya.

Anak buahnya hendak menolong.

"Kalian ngelangkah, gue bunuh dia."Ucap Arga Dingin.

Semua terdiam, melihat amarah Arga.

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang