Twenty nine

133K 7K 139
                                    

Minggu pagi yang berbeda, untuk pertama kalinya Airin bangun dia berada di tempat tidur selain tempat tidurnya.

"Heummmm."

Airin merengganggkan ototnya,menherjapkan matanya mengumpulkan seluruh nyawanya.

Baru dia melihat jam.

"Jam tujuh."Gumam Airin, dia hendak tidur, tapi pandangannga jatuh pada sofa.

Airin terkekeh, dia bangkit.

Airin mememcet mencet pipi Arga.

Arga malah menutup semua wajahnya.

"Ihhh, Arga bangun ish."

"Hemm."Arga hanya bergumam.

"Bangunn aelah."

"Gue laper."Rengek Airin.

Airin berfikir sebentar.

Airin tersenyum kemenangan.

"Kalo gak bangun gue cium nih."Ancam Airin.

Arga malah membuka selimut yang menutup wajahnya.

Airin melotott."Ihh Bodo."

Airin berjalan ke dapur.

Dia membuka kulkas, dia berniat membuat nasi goreng.

Airin menggoreng telur mengorak arik kemudian memasukan nasi dan beberapa bagai bumbu.

"Gue udah kayak chef anjir."Kekeh Airin sendiri.

Tiba tiba tubuh Airin ada yang mengangkat dari belakang dan mendudukannya di kursi meja makan.

"Arga,jagan ganggu coba.gue lagi masak!"Kesal Airin.

Arga tetkekeh dan mengacak acak rambutnya berantakan menjadi lebih berantakan. Dia melanjutkan acara masak Airin, itu membuatnya terlihat mempesona.

"Kok gue herannya,Dia kapan jeleknya sih, Masa iya bangun tidur tambah menggoda."Batin Airin.

"Kok jadi lo yang masak."

"Diem."Sahut Arga.

"Gak mau, minggir."Airin mendorong Arga supaya menjauh.

"Dia kalo masak tambah keren, gak bisa dibiarin yang ada jantung gue yang dalam mode bahaya."Batin Airin.

"Tinggal tunggu susah banget."Ucap Airin.

Arga berdecak, dia mengambil minuman soda.

Saat Arga akan meminum, sebuah spatula tercodong didepan wajahnya.

"Taruhh."Ucap Airin datar

"Mau gue minum."

"Gak ada, pagi pagi minum beginian."Airin merebut minuman soda dari tangan Arga.

"Udah kebiasaan gue jangan nglarang!"Ketus Arga.

"Kebiasaan buruk jangan dilanjutin, kesehatan lebih mahal, jadi jangan diulangi lagi."Nasehat Airin lembut.

"PAHAAM!"Tegas Airin semakin mendekatkan spatulanya diwajah Arga.

Arga bergidik ngeri."Iya, nyai."

"Kok lo sama kayak Dira, Manggil gue Nyai."

"Gosong noh.".

"AAAA IYAAA, LO MAHH NGEHANCURIN KARYA GUE."Teriak Airin.

Arga hanya pasrah sepertinya apartnya akan hancur dengan teriakan Airin.

Apartnya yang biasanya sepi kini menjadi sangat Gaduh, hanya dengan Airin disini

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang