Bonus 3

145K 7K 740
                                    

Yak awali dengan vote akhiri dengan komen sebanyak banyak nya.

Jangan dibiasakan diem diem bae, gak baik

Happy reading.

****
9 bulan kemudian......

Kehamilan Airin sudah memasuki usia 9 bulan.

Mari kita flashback ke awal awal kehamilan repot nya Arga Karna Airin yang meminta aneh aneh.

Flaahback on.
Saat kandungan Airin berusia 2 bulan, emosinya yang labil membuat Arga kerepotan.

Airin duduk di kursi ruang tamu menunggu Arga pulang.

"Ishh Arga mana sih lama amat kerjanya!"

"Mirnaa."Panggil Airin pada pelayan nya.

"Iya nyonya mau apa?"Tanya nya Sopan.

"Ini jam berapa?"Tanya Airin.

"Kan nyonya pakai jam tangan bisa dilihat sendiri."Ujar Mirna.

"Saya tanya sama kamu,kok kamu nyolot!"Kesal Airin.

"Maaf nyonya, ini pukul 7 malam."Sahut Mirna menunuduk.Mood majikannya sedang tidak baik bisa bisa dia tiba tiba dipecat.

Airin mendengus."Hm pergi."

Tak lama Arga datang.

"Say... "ucapan Arga terpotong dengan teriakan Airin.

"KENAPA BARU PULANG!"

"KEMANA AJA HAH!"

Gery yang dibelakang Arga mundur dan pergi, merasa Perang akan dimulai.

Arga mengerjap."Kan biasanya jam segini."

"ALASAN AJA NGELES."

"GAK USAH PULANG SEKALIAN!"Marah Airin.

Arga mengehela nafas, ini cobannya emosi Airin yang sangat labil.

"Yaudah maaf, besok bakal pulang lebih cepat."Sahut Arga menghampiri Airin.

"Jangan deket deket!"Ketus Airin.

Airin mengusap perut nya yang masih rata.

Dia berjalan menuju kamar."Papa gak sayang kita sayang."

Arga melotot."Sayang dengerin gak kayak gitu."

Arga berjalan cepat menghampiri istrinya.

"Kamu tidur diluar,aku gak mau sama kamu!"Ketus Airin,membuat Arga melotot dan panik.

"Sayangg jangan gitu lah,maaf."Bujuk Arga.

"Maaf gak diterima!"Airin masuk ke kamar dilantai bawah,memang Arga minta jika kamar nya di pindah ke bawah,agar lebih aman.

"Airin sumpa aku tadi langsung pulang."Ucap Arga.

Airin membanting pintu. Arga mengacak rambutnya.

Arga bersabar dari pada emosi Airin semakin menjadi.

Airin pun tak membuka pintu, Bahkan makan Malam pun tidak. Arga sudah bersusaha membujuk tapi Airin malah membentak.

Arga memilih tidur di sofa ruang tamu dari pada dikamar Atas berharap Airin berubah pikiran.

Benar saja tengah Malam Arga mendengar isak tangis.

Arga membuka mata dan langsung meloncat pergi ke kamar Airin,tapi langkah nya terhenti kala mendengar suara.

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang