Mereka semua sudah sampai disekolah pukul 4 subuh.Semua memaksakan matanya yang berat untuk terbuka.
Suara teriakan Bu Dian yang masuk Bis 5,karna hanya Bis itu yang belum ada satu anak keluar bus.
"Bener Bener, kalo IPA2 sama IPA 4 Disatuin."Dumel Bu Dian.
"AYOO KALIAN BANGUN, ORANG TUA KALIAN UDAH NUNGGUIN DI LUAR."
"Ahhhh, ngantuk anjirr."Ucap Genta tanpa sadar.
"SIAPA ITU YANG BILANG."Teriak Bu Dian menggebrak kaca bus.
"Bu, mohon maaf, ini ntar kaca saya pecah."Ucap Bapa supir.
"Bapa diam dulu, ini urusan guru dan murid."
Bapa supir hanya pasrah dan memilih keluar.
Bu Dian menatap satu satu muridnya yang sudah membuka matanya karna terkejut dengan gebrakannya tadi terkecuali Airin yang masih nyaman di pelukan Arga.
Semuanya satu persatu keluar.
"Airin, hei bangun."Ucap Arga pelan.
"Hmmmm."
"Udah nyampe."ucap Arga lagi menyingkirkan rambut Airin yang menutup wajahnya.
Airin mengerjapkan matanya, mengumpulkan nyawanya
"Udah nyampe?"Tanya Airin menatap Arga dengan mata bulatnya,membuat Arga gemas mengacak rambut Airin.
"Udah sayang."
Kalau dalam keadaan sadar pasti Airin akan jingkrak jingkrak, tapi kali ini nyawa Airin belum terkumpul.
Arga membantu Airin keluar, karna kaki Airin yang kaku karna diperjalanan tidak bisa bergerak bebas.
Bu Dian menggeleng gelengkan kepalanya, yang sedari tadi melihat keduanya.
"Hah, Dasar anak muda."
Arga berhenti saat sampai tangga, tatapannya beruah dingin dan tajam,berbeda dengan jantungnya yang berdetak sangat cepat.
Arga semakin mengeratkan rangkulannya pada Airin.
"Kenapa?"Tanya Airin karna Arga berhenti.
Arga tak menjawab, keduanya sekarang berdiri di tengah Gerbang.
Arga menatap sendu Airin, hatinya sungguh berat, sakit melihat gadisnya, dia benar benar tidak ingin kehilangan wanita didepannya.
"Jaga diri kamu, jangan ceroboh."
Airin memgerutkan Dahinya."Aku gak ceroboh kok, kamu kenapa sih."
Arga tersenyum tipis."Kamu pulang sama siapa?"
"Emm, dijemput papa mungkin kalo nggak bareng Dira."
"Aku gak bisa antar, aku gak bawa mobil."
"Gak papa kok, kamu udah dijemput?"Tanya Airin menatap tepat dimata Arga.
Perasaan Airin saat menatap mata itu dia merasa ada yang disembunyikan.
"ARGAA."
Jantung Airin serasa berhenti berdetak, kala seorang perempua memanggil Nama Arga dan melambaikan tangan, disusul pria paruh baya disampingnya.
Airin menatap bingung Arga, sedangkan Arga mengeratkan tangannya digenggaman Airin.
Keduanya mendekat kearah Airin dan Arga, atau lebih tepatnya kearah Arga.
"Ayo pulang, papah sama Glaris udah dari tadi."Ucap Pria paruh baya yang menyebut dirinya papah.
Airin melepas genggamannya, dia menyalimi tangan papah Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy [END]
Teen FictionYUKK BUDAYAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA😊 Cerita di SMA Starlight. Seorang cowok Dingin,Populer tak pernah tersentuh apalagi cewe. Tapi Takdir mempertemukannya dengan seorang Gadis. Apakah mereka akan bersatu atau sebaliknya. Ding...