Thirteen

169K 9.3K 139
                                    

"Bangsat."Desis Arga sengan kasar membuka pintu mobil.

"Kemana aja broo."Ucap orang itu.

"BAGASS, LANGSUNG AJA."Teriak temannya.

Mereka ber sepuluh sedangkan Arga sendiri.

"Banci!"Ucap Arga tajam.

"Lo takut?"Ucap Arga meremehkan.

"Gue takut sama lo, cuiihhhh."Sahut Bagas.

"Buktinya lo masih bawa, monyet lo."Ucap Arga dengan tatapan super tajam.

"ANJINGG."Murka Bagas dan langsung menyerang Arga.

Saat teman teman Bagas hendak membatu tapi dihentikan oleh bagas.

"Gue bukan banci, diam kalian."Ucap Bagas.

"Bughhh."Arga dengan santai menghantam wajah Bagas.

Bagas menendang dada Arga dengan sangat keras, membuat Arga meringis dan darah keluar dari mulut Arga, Arga meludah, Dan dengan kalap menyerang Bagas.

"Bughhh, bughhhh.."Arga menendang perut Bagas dan menghantam wajah Bagas yang sudah babak belur dan terkapar.

Dengan cepat Anak buah Arga menahan tangan Arga, dan tubuh Arga, Bagas dengan sisa tenaga langsung membalas seluruh hantaman yang diberikan Arga tadi.

"Bughhhh."

"Gue benci banget samma lo. "Ucap Bagas dudepan wajah Arga yang babak belur.

Arga tersenyum remeh."Setan."

"KENAPA LO SELALU DIATAS GUE HAH, LO NGREBUTT SEMUANYA."Teriak Bagas Emosi.

"Gue gak ngrebut apapun itu Bangsat."Desis Arga.

"BUGHH.."

Arga menendangnya, dan Arga mendorong semua anak buah Bagas dengan sekuat tenaga, bertepatan itu Genta dan anak Vatar datang.

Hanya, Genta, Varel, Zarel.

"Pergi lo semua sebelum abis disini."Ucap Varel, menatap tajam Bagas dkk.

Mereka pergi, Bagas menatap penuh emosi pada Arga.

"Ga,lo gak papa?"Tanya Genta.

"Mata lo."Ketus Arga.

"Anjirrr, kena semprot gue."Ucap Zarel.

Arga memegang dadanya yang sesak, wajahnya lumayang babak belur.

Arga batuk dan mengeluarkan darah.

"Bangsattt, sesak Anjirrr."Umpat Arga.

"Ga, kita ke RS."

"Gak."

"Ckk, jangan keras kepala, lo gak liat lo batuk darah."

"Ck, Bagas bangsat, dia tendang dada gue kenceng."Gumam Arga.

"Anter gue ke Apart."Ucap Arga datar.

Ketiganya saling tatap dan mengagguk.

"Turutin aja."Ucap Genta.

"Rel, lo suruh anak bawa motor gue."Ucap Genta.

"Ogah."

"Anjirr."Kesal Genta.

****
Pagi hari yang mendung, langit serasa tak ada semangat, matahari pun seperti malas, mengeluarkan sinarnya.

Seperti Airin sekarang yang menunggu Arga yang tak kunjung datang padahal 15 menit lagi bel pasti akan berbunyi.

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang