Six

188K 10.1K 189
                                    

Ternyata Airin menarik Arga ke Uks.

"Ngapain!"Kesal Arga wajahnya sudah tak bersahabat.

"Nyuci baju."Sahut Airin kesal.

Saat membuka pintu ternyata banyak anak PMR yang tengah menata obat obatan, mereka semua terkejut melihat kedatangan Airin dan Arga terutama datangnya Arga.

Airin menarik Arga untuk duduk di kasur UKS.

Semua PMR masih terdiam.

Arga menatap tajam semua anggota PMR membuat semua menunduk dan keluar UKS.

"Lah mau pada kemana?"Bingung Airin.

Airin menatap Arga."Aura lo serem ih."

"Okelah, biar gue yang obatin."

Airin mengambil obat merah, alkohol dan kapas.

Airin mengobati luka Arga dengan pelan dan telaten, dari jarak sedekat ini, Arga bisa melihat wajah Airin yang cantik alami tanpa polesam make up.

"Gak sakit apa?"

"Biasa."

Arga tersadar, kenapa dia bisa lumayan akrab dan menurut dengan cewe yang baru dikenalnya, cewe gak jelas menurut Arga, bagaimana bisa.

Arga segera menyingkirkan Tangan Airin, dan berdiri kemudian tanpa sepatah kata langsung pergi meninggalkan Airin.

"Loh, Arga."Bingung Airin.

Brakk.

Arga tak sengaja menyenggol berapa obat obatan disampingnya yang disediakan Airin.

Airin terkejut, Sikap Arga yang tadi biasa aja, Airin lumayan akrab tapi sekarang tanpa sepatah katapun tiba tiba meninggalkan Airin.

"Huftttt, kalo suka sama cowo dingin kek gitu susah kali ya, tiba tiba baik, tapi tiba tiba cuek huh."Gumam Airin membereskan obat obat yang jatuh.

"Ehh, apaan sih, gue gak suka kali sama dia."Ucap Airin pada dirinya sendiri.

Arga hendak membuka pintu UKS, dia sedikit terkejut melihat anak PMR berdiri mengintip Arga dan Airin terlihat dari bayang bayang.

Arga membuka pintu UKS kasar membuat anak PMR terkejut bukan main dan langsung lari berhamburan.

Arga tak perduli dan langsung kembali ke kelas.

Airin tak berapa lama pun keluar UKS dan kembali ke kelasnya, disetiap perjalanan semua siswi siswi menatapnya, membuat Airin sedikit risih.

Sampai dikelas Airin langsung duduk dibangkunya, membating tubuhnya di kursi keras, membuat Dira disampingnya meringis.

"Airin, Sumpah demi apa, yang gue liat dikantin itu nyata."Heboh Dira.

"Gitu aja heboh lo."Ucap Airin.

"Ihhhh, Arga tuh jarang banget interaksi sama cewe tau gak, dia tuh kayak dingin tak tetsentuh."

"Halah mitos tuh, buktinya tadi biasa aja, gue obatin lukanya."

"WHATT, DEMI APA LO GAK NGAJAK GUE!"Teriak Dira.

Airin menutup telinganya.

"Toa anjirr, btw jamkos kan?"Tanya Airin.

Dira mengagguk kesal.

"Tapi aneh nya pas gue masih ngobatin dia kayak aneh berubah, trus langsung pergi gitu aja."Ucap Airin.

"Taukk emang gitu kali, eh Btw kan lo ngobatin tuh liat muka Arga dari deket gimana?"Tanya Dira.

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang