Fifty

117K 5.5K 140
                                    

Hari hari yang ditunggu akhirnya datang, dimana perlombaan basket dimulai, Arga sebagai ketua harus tetap profesional walau kepalanya sedikit pusing.

Bangku penonton perlahan penuh, bahkan dari sekolah lawan, semua sangat bersemangat.

Tim basket Arga sedang briefing.

"Oke kita atur strategi, semua kumpul."Ucap Pak Eko.

Arga tak memperhatikan pandangannya fokus meneliti, setiap bangku penonton.

"ARGA FOKUS!"Tegas Pak Eko.

Genta yang memperhatikan sahabatnya, tersenyum tipis.

"Ngarep dia datang?"Tanya Genta.

Arga tak menyahut.

"ARGAAA."

Arga dengan cepat menoleh, bayangannya itu adalah suara Airin, tapi ekspetasinya salah.

Arga memalingkan wajahnya kesal.

"SEMANGAT ARGAA."Teriak Glaris.

Sedangkan ditempat Airin, Airin sedang menunggu Angga.

"Angga mana sih!"Kesal Airin.

"Sabar aelah."Sahut Dira yang memang ikut nebeng

"Woii ayoo."Teriak Angga yang baru datang dengan mobilnya.

"Lama lo!"Kesal Airin.

"Gue tinggal nih."

"Ehh iya iya aelah, PMS lo."Sewot Airin

Mereka masuk, tak butuh waktu lama mereka sampai.

"Aduhh udah penuh nih."Dumel Dira.

"Udah kita sesel sesel aja."Ucap Angga.

"Aduhh, kalian duluan aja deh, ntar gue nyusul."Ucap Airin.

"Mau kemana?"Tanya Angga.

"Kamar mandi, bentar."Airin menitipkan slinbagnya pada Dira.

"Gila ni Kamar mandi cewe penuh banget."Kesal Airin melihat kamar mandi bawah penuh semua.

Airin mondar mandir."Oh ya kamar mandi atas."

"Ehh tapi kan sepi, trus pojok lagi."Gumam Airin.

"Alahh bodo amat."Airin segera berlari kelantai atas tidak sadar sedari tadi ada yang memperhatikan gerak geriknya, dengan senyum devil.

Saat sampai didepan kamar mandi, Airin menarik nafas.

Airin masuk dan memenuhi panggilan alam.

Saat keluar."AAAA LO SIAPA!"Kaget Airin melihat seorang cowo berdiri dengan memakai topeng.

"Kaget banget lo."Cowo itu mendekat, refleks Airin mundur.

"Minggir lo!"Ketus Airin.

Cowo itu tertawa jahat,membuat Airin bergidik.

"Gue bakal ngelakuin balas dendam lewat lo."Ucap Cowo itu.

"Gue gak tau siapa lo, jangan macem macem!"Tegas Airin.

Cowo itu terkekeh dan membelai pipi Airin."Mumpung ada kesempatan."

Airin segera menyentak tangannya kasar."Jangan kurang ajar,brengsek!"

Mata Airin memancarkan kemarah, walau dia merasa ketakutan.

"Lo berani ngatain gue!"Ucap Cowo itu tak terima.

Airin berusaha membua masker cowo itu, tapi cowo itu mendorong Airin.

"Akhhh,Anjir!"Umpat Airin

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang