Sixty-One

118K 6.2K 312
                                    

"Jelasin ke gue semuanya."

"Bentar, gue pikir waktu Angga jelasin semua ke lo.... "

Airin menyela ucapan Dira."Lo udah tau semuanya!"

Dira gelagapan sendiri."Ehh anu, duhh jangan natap gue gitu dong takut nih."

Airin memutar bola matanya malas.

"Jadi gue baru tau, ya kemarin dikasih tau Genta."Jelas Dira.

"Nah, Si Genta itu tau, waktu kalo gak salah dia cerita, pas dia di Club dan disana ada lo juga."

"Dan dia introgasi Si Angga."Ucap Dira menjelaskan.

Airin mengehela nafas lelah.

"Yaudah mending kita sekarang ke kantin, ko jelasin semua."Ucap Dira.

Saat dikantin Airin menceritakan semua kejadian yang ia alami, sampai dia menampar Arga.

"Bentar deh, yang lo ke club karna ada Pesan yang nyuruh lo kesana, lo tau pesan itu dari siapa?"Tanya Dira.

Airin menggeleng.

"Mungkin gak, kalau itu udah direncanain sama Glaris."Ucap Dira.

"Gak tau, udahlah gak usah dibahas."Ujar Airin.

"Gue emosi ya tuh sama Mak Lampir, yang selalu nuduh nuduh lo."Kesal Dira.

"Udah si Valen, menghilang gak pernah muncul, eh muncul Dia."

"Udahlah biarin aja."

"Tapi gue gak nyangka ya, gue pikir lo cuman marah, ternyata sampai putus."Ujar Dira.

"Eh, Lo gak mau cari tau gitu apa yang disembunyiin Arga?"

Airin diam."udah."

"Trus?"

"Gue udah yakin kalo ini bukan Arga, tapi terlalu rumit buat otak gue."Kesal Airin.

Beberapa saat Airin dan Dira menikmati Baksonya, Bisik bisik para murid mengalihkan perhatian Airin.

Airin mendengar cewe cewe disebelah mejanya yang bergosip.

"Ehh itu kan Arga, kok dia sama Glaris?"

"Udah putus kali sama Airin."

"Yaaa,Menurut gue sihh sama Glaris juga cocok secara dia ketua modeling."

"Kalo menurut gue ya, lebih cocok sama Airin, kayak lucu aja liat mereka bareng."

"Lo liat gak sih,raut wajahnya Arga, kayak lebih dingin gitu, beda kalo sama Airin tuh gue pernah liat dia senyum,ketawa,pokonya bahagia lah."

"Iya sih, adem aja gitu liatnya."

"Syutttt, liat samping lo."Bisik temannya satunya.

Semua yang bergosip melirik Airin terkejut, dan langsung menunduk.

"Kok berenti."Gumam Airin.

"Ya mereka takut kali."Sahut Dira.

Airin menatap Arga, yang duduk bersama Glaris.

"Menurut gue gosip meja sebelah bisa lo artikan, Kalau Kenyaman bisa dilihat dari raut wajah,Bahkan orang lain tau, masa lo gak tau."Ujar Dira.

Pandangan Airin dan Arga bertemu,Airin merasa dibalik mata tajam itu, banyak beban yang tersimpan.

"Argaaa, Ntar kita jalan jalan ya?"Ucapan Gkaris mengalihkan pandangan Arga.

"Ya."

****
Malam hari di Cafe, Genta dengan Dira tengah membicarakan sesuatu.

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang