Thirty Three

122K 7K 243
                                    

Pagi hari sangat cerah, tepat hari ini seluruh kelas 11 berangkat ke Puncak.

Airin dijemput oleh Dira dan supirnya, mengingat keadaan hubungannya dengan Arga yang tidak baik.

"Tinn"Terdengar Klakson mobil.

"Mahh, Airin berangkat."

"Iya, hati hati, jangan banyak ulah."

"Iyaaa, papah mana?"

"Masih dikantor."

"Yaudah salamin aja ya mahh, Assalamualaikum."Airin menyalimi tangan Mamanya.

"Walaikumsallam."

"Lama lo."Semprot Airin.

"Yee ni bocah ngelunjak,udah dijemput juga."Kesal Dira.

Airin melirik tajam Dira.

"Canda, buu."Cengir Dira.

Tak lama mereka turun sudah Banyak bus yang berjejer.

Airin turun membuat seluruh perhatian tertuju kepadanya.

Celana jeans hitam dan robek bagian lutut, dengan sweater kebesaran Biru muda,rambut terurai Indah, dipadukan sneakers putih.

"Airinn, cantikk gila."

"Haii Airinn."

"Airinn gue gebet juga."

"Mau lo dibogem Arga."

Anak laki laki yang terang terangan menatap Airin.

Airin dengan kesusahan menarik kopernya dengan Dira disampingnya.

"Airinn gue bantuin ya."ucap seorang cowo.

"Biar gue aja."timpal lainnya.

Airin yang risih, hanya cepat cepat berjalan

"Sini biar gue bantuu."

"Woiii liat noh."

Anak laki laki yang berusaha membatu Airin menoleh, dan mendapati Arga menatap tajam semua anak laki laki itu.

Dan seketika mereka berjalan mundur.

Airin pun lega, tapi dia tidak sadar jika Arga terus memperhatikannya.

"Hoy Tarzan gue bantuin ya?"

"Nah, akhirnya, nih."Dira melempar kopernya pada Genta.

"Busettt."

"Airin gue panggilin Arga ya, biar dibantu."Ucap Genta.

"Gak perlu!"ketus Airin.

"Galak bener dah."

"Anak anak ayo semua berkumpul dilapangan."Teriak pak Heri.

"Nah dikarenakan jamnya semakin siang, kita akan berangkat sekarang, untuk bisnya kita akan campur.

Pak Heri membacakan pembagian kelasnya, sampai dia membacakan kelas yang membuat Airin melotot.

"IPA 2 absen 1 sampai 20,dan IPA 4 absen 1 sampai 20 di Bis 5."

"Yuhuuuu, lo sebangku sama gue."Ucap Dira.

"Ya."

Dira menarik Airin dengan semangat, dan duduk di bangku paling depan dan ternyata bangku itu sudah diisi.

"Belakang aja."Ucap Airin.

"Yaudah deh."Sahut Dira.

Airin duduk menyenderkan kepalanya dan memasang Earphone.

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang