Forty-Seven

116K 6K 431
                                    

"Arga juga?"

Genta diam, begitupun Dira yang merutuki
pertanyaannya sendiri.

"Airin ayolah kita balikin ni motor."Ajak Dira mengalihkan topik.

"Bilangin, jangan balapan lagi bahaya dan gak ada gunanya."Ucap Airin datar.

"Yaudah kita duluan, tiati lo."Ucap Airin pada Genta dan masuk kedalam rumah.

"Sono lo, keluyuran bae."Usir Dira.

"Bhayyyyy."ucap Genta kesal sendiri.

"Huhh, EH AIRINN YANG BAWA MOTORNYA SIAPA?!"Teriak Dira.

"LO LAH, SIAPPA LAGI."Sahut Airin berteriak.

"Anjirrr."

"Aduhh para neng cantik kenapa teriak teriak."Ucap Tetangga yang dipinjam motornya.

"Ehh, maaf pak ini motornya, makasih ya pak."Ucap Dira.

"Motornya aman pak,tanpa lecet, bensin juga masih full."

"Baiklah, nanti kalau mau pinjam tinggal bilang aja."Ucap Bapak itu

Heheh gak lagi deh pak,yaudah saya permisi."Ucap Dira segera berlari masuk kedalam.

****
Disisi Arga, sekarang dia sudah bersiap, suara deru motor saling bershutan memekakkan telinga.

Wanita berbaju minim merentangkan kedua tangannya didepan.

"Kalo gue menang Cewe lo buat gue."

Arga menajamkan matanya."Dia bukan buat taruhan!"

"Oke brarti lo takut."Ucap Bagas.

"3"

"2"

"Lo diam brarti Deal."Ucap Bagas.

"1"

Bagas melajaukan motornya dengan kecepatan penuh, meninggalkan Arga yang masih terdiam.

"ARGA FOKUSS."Teriak Verel.

Arga tersadar dan melajukan motornya kecepatan penuh,mendahului Bagas.

Bagas dengan wajah angkuhnya terus melajukan motornya, tidak terima Arga bisa mendahuluinya.

"BANGSAT."Umpat Bagas.

Dan sudah bisa dilihat pemenangnya siapa.

Arga yang tak terkalahkan.

"Mantul lahh, kalo lo yang main,gue percaya lah."Ucap Zarel.

"Taruhan apa lo tadi?"Tanya Verel.

Arga mengedikan bahunya.

"Genta mana?"Tanya Arga.

"Dibelakang."

Arga menaikkan Alisnya.

Arga mengajampiri Genta, dia melihat Bagas yang emosi, dan membanting helmnya.

Arga tersenyum miring.

"Ngapain lo!"Sinis Arga yang melihat Genta terdiam.

"Gue dikasih pesan sama Nyai Airin."

Arga menaikkan alisnya.

"Dia bilang jangan bawa motor ngebut, dan jangan balapan."Ucap Genta santai.

Arga terdiam, mengahampiri motornya dan pergi.

"Kenapa noh?"Tanya Zarel.

Genta tersenyum jail."Kalo sama pacar gitu ya langsung nurut."

"Makanya jangan kelamaan jomblo."Tawa Verel.

Cool Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang