"EunHeya. Cantik, pak. Saya ijin follow, ya? Nggak bisa memiliki juga nggak apa-apa. Buat cuci mata aja," celetukan dari suara yang sudah Jungkook hapal membuat pemuda itu menoleh ke kanan. Victor yang tadi pergi memesan makan siang untuk mereka sudah kembali dan sedang mengintip ke ponsel Jungkook.
"Lagi di luar kantor nih, bang. Gelud, yuk?" sahut Jungkook, setengah hati. Victor tetawa geli.
"Udah mulai posesif, artinya udah mulai sayang," ledek Victor, meninggalkan kesan formalnya didepan Jungkook.
"Namanya juga bini," balas Jungkook, mengangkat bahu cuek.
"Lagian, tiap hari juga ketemu. Pakai stalk instagram segala. Kangen? Balik sana!" saran Victor, santai.
"Dia lagi praktik komunitas. Dari seminggu yang lalu nginep disana," jawab Jungkook, meraih kerupuk dari toples dan mengunyahnya.
"Pantes. Eh, tapi sama aja, ding. Kalau deket juga nggak bisa ngapa-ngapain. Seenggaknya kalau lagi sendiri bisa nyolo. Ya nggak?" Victor menyeringai.
"Ada dia juga nyolo. So what?" Victor terbahak mendengar pengakuan blak-blakkan Jungkook.
"Besok, pas di Tokyo, lu ajarain dia cara nyenengin suami, deh. Lama-lama gua kasian sama elu, Dim!" katanya, ditengah-tengah tawa.
"Nggak usah lu bilang juga gua udah ada rencana," Victor semakin ngakak. Dia tidak pernah bisa tenang kalau Jungkook sudah ceplas-ceplos didepannya begini. Seakan, tidak ada rahasia yang harus ditutupi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Ojol (Fin)
Fanfiction"Mbak?" "Ya?" gadis itu menoleh bingung. "Namanya siapa? Nikah sama saya, mau?" Heya Eunha merinding, geli, dan merasa takut ketika seorang laki-laki asing tiba-tiba melamarnya di tengah keriuhan pasar Ungaran dipagi hari. Gadis yang baru menginjak...