300+ vote dan 100+ komen? >.<
###
Jungkook tidak punya pilihan selain menerima tawaran Mr. Minatozaki agar menginap disana. Beliau ingin Sana bisa mengenal Eunha lebih dekat dengan cara menambah intensitas pertemuan keduanya. Eunha sendiri merasa tidak setuju dengan keputusan sepihak Jungkook.
Hal itu bisa dilihat dari cara Eunha cemberut ke arahnya atau mengabaikan dia setelah Jungkook mengatakan hal tersebut. Eunha bilang, dia tidak mau berteman dengan orang sombong seperti Sana. Hal itu disetujui oleh teman lama Eunha yang baru Jungkook temui, Ulfi.
Super model itu juga tidak menyukai Sana karena sikapnya. Beberapa kali Sana mencoba dekat dengannya tapi Ulfi menolak. Meskipun datang ke pesta atas undangan Sana, tapi Ulfi datang hanya untuk menghormati Mr. Minatozaki.
Jungkook sendiri sebenarnya tidak peduli bagaimana tingkah laku Sana. Seperti Ulfi, Jungkook hanya menghormati Mr. Minatozaki. Dia harus bisa menyentuh hati pria itu agar kerjasama mereka bisa lebih mudah disetujui.
"Nggak ada orang jahat yang bener-bener jahat, Na. Dan nggak ada orang baik yang bener-bener baik. Coba aja dulu. Siapa tau kalian bisa temenan akrab," nasehat Jungkook ketika itu. Eunha akhirnya setuju meski dengan setengah hati.
Hal tidak menyenangkan datang ketika Jungkook meninggalkan Eunha sendirian bersama Ulfi. Sana yang sejak tadi duduk disinggasana ratu semalamnya turun untuk menyapa Ulfi. Teman Eunha itu terlihat menyahut setengah hati sebelum kemudian pura-pura sibuk dan mohon undur diri.
"Ah, mbak, gimana kalau besok mbak dateng ke sesi photoshoot ku? Kita jadi model bareng kayak dulu?" tawar Ulfi, memandang Eunha penuh harap.
"Apa?" gumam Eunha, terkejut.
"Buat Reebok, kok. Reebok Jepang. Mbak Heya masih member, kan? Model yang mau rilis bagus loh, mbak. Percaya deh!" ucap Ulfi lagi. Eunha melirik Sana yang memandang mereka berdua dengan bingung.
"Aku tanya suamiku dulu ya, Fi? Kalau dia ijinin, nanti aku hubungin kamu," jawab Eunha, ragu. Ulfi mengangguk bersemangat beberapa kali.
"Minta kontaknya, mbak. Biar gampang ngonteknya nanti,"
Dari sudut mata, Eunha bisa melihat kalau Sana melongo tidak percaya. Mungkin, dia merasa terabaikan atau kesal karena tidak tau apa yang Eunha dan Ulfi bicarakan?
Ketika Ulfi pergi, barulah Sana membuka suara.
"Kau kenal dengan dia? Apa yang kalian bicarakan? Kenapa dia bisa minta nomer ponselmu?" berondong Sana dengan nada yang tidak ramah.
"Dia temanku saat masih di Indonesia dan dia mengajakku ke sesi photoshootnya. Ada masalah denganmu, Oneesan?" jawab Eunha agak cuek.
"Sama! Oneesama!" ralat Sana, tegas.
"Dasar gila hormat," gumam Eunha, menggelengkan kepalanya pelan.
"Apa katamu?" pekik Sana, melotot marah.
"Aku bilang, makanan disini sangat enak hingga aku ingin menghabiskan semuanya!" balas Eunha, agak keras. Dia cukup jengkel dengan kelakuan Sana yang sebenarnya memiliki umur yang sama tuanya dengan Jungkook.
Eunha mendekati stan makanan dan mengambil beberapa kue kecil. Dia tidak mengambil minum karena semua minuman yang disuguhkan mengandung alkohol. Eunha tau kalau Sana membuntutinya, tapi dia memilih mengamati beraneka macam camilan yang disediakan.
"Kau ini benar-benar bocah menjengkelkan yang tidak tau sopan santun! Aku ini sedang bicara denganmu! Kenapa kau malah pergi begitu saja?" lagi-lagi Sana mengomel.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Ojol (Fin)
Fanfiction"Mbak?" "Ya?" gadis itu menoleh bingung. "Namanya siapa? Nikah sama saya, mau?" Heya Eunha merinding, geli, dan merasa takut ketika seorang laki-laki asing tiba-tiba melamarnya di tengah keriuhan pasar Ungaran dipagi hari. Gadis yang baru menginjak...