37. Rahasia

3.8K 803 249
                                    

Fast update karena saya seneng dengan respon kalian hehe..

warn: Drama kacang

###

Yuna tercengang begitu Eunha selesai bercerita. Tangannya yang mengompres luka di sudut bibir Eunha mengambang diudara. Gadis itu sama sekali tidak menyangka kalau temannya yang dia kira punya hidup lebih sempurna dari dirinya sekarang ikut terpuruk.

Tentu saja Yuna kaget. Dia masih sulit membayangkan kalau ternyata selama ini Eunha sudah menikah dengan tukang ojol sekaligus kepala rs Kariadi. Belum lagi, Eunha juga bercerita tentang perempuan murahan yang menyebabkannya kecewa kepada sang ayah sekaligus sang suami. Yang paling parah, bekas tamparan yang Eunha dapat benar-benar membuat hatinya ngilu. Dia jadi ingat Rosa yang sering mendapat luka kekerasan juga.

Untuk beberapa saat, Yuna bingung bagaimana harus menanggapi cerita temannya. Gadis itu lebih memilih mengompres lagi luka Eunha sambil mencari kalimat yang tepat. Sementara itu, Eunha masih terus menangis.

"Lu nginep disini aja. Selama yang lu mau. Atau lu bisa pakai kamar Rosa. Dia pasti nggak keberatan," kata Yuna, membuka suara dengan nada lembut. Dia masih tidak tau harus memberikan kata penghiburan apa untuk Eunha. Selama ini, kalau Rosa menghadapi hal yang sama, Rosa selalu mengunci diri dikamar sampai suasana hatinya membaik. Meski khawatir kalau temannya itu akan melakukan tindakan nekad, Yuna hanya bisa bersyukur karena hal tersebut tidak pernah terjadi.

Masalahnya, apa Eunha akan bertindak sama dengan yang Rosa lakukan?

Bagaimana pun, background kedua temannya itu berbeda. Rosa, meskipun anak tunggal tapi dia terlatih untuk menjadi seseorang yang tangguh. Keluarga Rosa sudah berantakan sejak dia kecil, hidup kekurangan dan tidak jarang mendapat perilaku kasar dari bapaknya.

Berbeda dengan Eunha yang anak satu-satunya dari keluarga berada. Keluarga Eunha dianggap paling sempurna diantara mereka bertiga. Eunha tidak pernah kekurangan apapun. Kasih sayang, uang, semuanya Eunha dapat. Hingga Rosa pernah menyeletuk kalau Eunha itu manja.

Dan memang benar kalau Eunha manja. Meski berhati baik, Eunha suka merengek pada hal-hal kecil. Terkadang hal kecil itu tidak penting. Eunha juga suka meledek, tapi akan marah kalau diledek balik. Dan yang paling buruk, kalau sedang marah, Eunha bisa jadi terlalu menyebalkan untuk orang lain.

Sekarang, ketika Eunha berada di posisi Rosa—setengah dari penderitaan Rosa, apakah gadis manja itu akan baik-baik saja?

"Gua nggak mau sendiri, Yun. Tapi gua juga nggak mau ketemu banyak orang," isak Eunha, menjawab pertanyaan Yuna. Gadis berambut panjang itu mengangguk paham.

"Oke. Nggak apa-apa. Besok lu PKMD, kan? Bareng gua aja perginya. Lu udah makan?" sahut Yuna. Eunha menggeleng.

"Gua belum balik ke rumah. Mobil gua mogok. Gua pikir, gua bisa pulang bareng bokap—" Eunha tercekat. Dia tersedu lagi mengingat kejadian buruk yang menimpanya hari ini.

"Ya udah. Gua beliin mie ayam didepan, mau? Atau lu mau makan mie kuah gua?" tawar Yuna. Eunha menggeleng lagi.

"Gua nggak laper. Gua mau tidur aja. Capek," jawabnya.

"Iya. Nggak apa-apa. Ntar, bangun tidur lu makan, ya? Bisa repot gua kalau lu sampai sakit," balas Yuna dengan nada bercanda. Eunha mengangguk dua kali.

"Sori ya, gua ngerepotin elu. Nomer gua nggak aktif. Kalau ortu gua atau ada orang yang tanya gua ada disini atau enggak, jawab aja enggak, ya?" pinta Eunha dengan mata membengkak. Pipi kanannya juga memerah.

Yuna menelan ludah kelu sebelum mengangguk dengan senyum miring. Dia tidak tega melihat kondisi Eunha yang seperti ini. Apakah dia harus menemui kepala rs Kariadi itu dan melabraknya? Tidak! Yuna tidak berhak melakukan itu.

My Dearest Ojol (Fin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang