300+ vote dan 200+ komen, bisa?
Kalo enggak, aku tunggu sampai bisa wkwkwkk.. #maksa
###
Bandara Narita Jepang sangat ramai ketika mereka berdua akhirnya sampai. Eunha sudah melompat-lompat gembira disamping Jungkook sementara mata bulatnya melahap pemandangan bandara yang penuh dengan huruf kanji, hiragana dan katakana. Jungkook harus menyeret Eunha bergerak dari sana menuju sebuah mobil yang sebelumnya sudah Victor sewa.
Selama perjalanan pun Eunha tidak bisa diam. Dia terus terpekik sambil menunjuk pemandangan kota yang mereka lewati. Jungkook sampai bingung harus beraksi bagaimana. Beruntung, tidak ada orang lain selain Jungkook yang menyaksikan kenorakan gadis itu.
"ITU MENARA TOKYO!!!" jerit Eunha didalam mobil. Telinga Jungkook sampai berdenging karenanya.
"Jangan teriak-teriak, Na. Nanti aku dikira ngapa-ngapain kamu," keluh Jungkook pada akhirnya. Eunha menoleh bingung.
"Tapi, kita kan lagi di dalem mobil?" tanyanya.
"Suaramu itu keras banget. Orang di luar mungkin bisa denger," dengus Jungkook, kesal. Eunha mengangguk-anggukkan kepala sebelum kemudian menempelkan wajahnya ke kaca mobil. Jungkook hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat hal itu.
Sekitar satu setengah jam kemudian, mobil Jungkook berhenti disebuah bangungan. Dilihat dari bagian luarnya, gedung bertingkat tiga itu tidak seperti sebuah hotel. Eunha mengikuti suaminya keluar mobil dengan patuh. Mereka pergi ke dalam untuk mencari seseorang yang Jungkook kenal.
"Mr. Dimas?" seorang pria paruh baya menyambut dengan hangat. Dia jelas seratus persen orang Jepang dengan rambut mulai memutih dan kulit mengerut. Jungkook mengangguk membenarkan lalu mereka pun berjabat tangan. "And it's must be Mrs. Dimas," pria yang dipanggil Mr. Koizumi tersebut beralih ke Eunha.
"Ohayou gozaimasu! Watashi wa Heya Eunha desu. Douzo yoroshiku onegaishimasu!" Mr. Koizumi tampak kaget sebelum kemudian tertawa karena Eunha.
"Hai'! Douzo! I'll lead you to your room. Follow me," pinta Mr. Koizumi, tersenyum ramah sebelum membawa mereka memasuki gedung itu lebih jauh.
"Tukang pamer," bisik Jungkook ditelinga Eunha sebelum menggandeng tangan gadis itu mengikuti Mr. Koizumi. Eunha balas menjulurkan lidah ketika Jungkook tidak melihat.
Awalnya Eunha mengira kalau itu hanya hotel sederhana dipinggi kota. Tapi, dia terkejut ketika menyadari kalau ternyata Jungkook menyewa sebuah apartemen kecil. Ada satu kamar, dapur, ruang tamu, kamar mandi dan balkon yang menghadap ke pemandangan kota Tokyo.
"Kamu beresin barang-barang kita ya, Na? Abis itu istirahat aja. Aku mau keluar dulu," seru Jungkook dari arah kamar sementara Eunha berdiri di balkon.
"Mau kemana?" balas Eunha, gadis itu melangkah mendekati kamar mereka.
"Ke rumah sakit Tokyo sebentar. Di kulkas harusnya ada bahan makanan kalau kamu lapar," jawab Jungkook sambil masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Ikut," pinta Eunha. Jungkook berhenti sebentar untuk menoleh ke arah isterinya.
"Kamu ikut besok aja. Tubuhmu belum fit, jadi mending istirahat aja. Aku nggak lama, kok. Sejam paling lama," katanya. Eunha pun cemberut meski tidak berani membantah. "Aku pulang nanti kita pergi jalan-jalan," tambah pemuda itu, mengobati rasa kecewa isterinya.
Eunha berlari ke arah Jungkook dan menerjangnya. Gadis itu tertawa gembira sambil memeluk tubuh suaminya yang lengket karena keringat. Jungkook sendiri tampak kaget lalu ikut terkekeh kecil karena sikap isterinya yang kekanak-kanakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Ojol (Fin)
Fanfiction"Mbak?" "Ya?" gadis itu menoleh bingung. "Namanya siapa? Nikah sama saya, mau?" Heya Eunha merinding, geli, dan merasa takut ketika seorang laki-laki asing tiba-tiba melamarnya di tengah keriuhan pasar Ungaran dipagi hari. Gadis yang baru menginjak...