45. Diagnosis

3.9K 763 95
                                    

Maaf pendek..

Asal update juga wkwkk..

###

Eunha melihat Jungkook sedang mengobrol dengan dokter Sita ketika keluar dari puskesmas. Mina yang menyusulnya juga memperhatikan.

"Itu pacarmu kan, Na?" gumam Mina, bertanya. Eunha menjawabnya dengan gumaman singkat.

"Ngapain dia disini? Kenal sama bu Sita?" Mina bertanya lagi. Eunha menggidikkan bahu, kemudian mengajak Mina untuk mendekat.

"Gua rasa lu bener-bener harus ke psikiater. Victor aja sampai cemas. Gimana tangan lu? Udah dilepas bekas jahitannya?" Eunha mendengar dokter Sita bicara dengan nada informal. Berarti, mereka saling mengenal, kan? Apa Jungkook ke sini untuk bertemu dokter Sita? Mengingat dia juga tidak bilang akan PKMD dimana suaminya itu.

"Tangan gua nggak apa-apa. Lu berdua gosipin gua?" Jungkook menyahut, tapi tidak lama kemudian berdiri lebih tegak begitu melihat Eunha-Mina mendekat. Dokter Sita ikut menoleh lalu tersenyum ramah ke arah dua mahasiswi magang tersebut.

"Udah mau pulang, dek?" tanya dokter Sita.

"Iya, bu. Ibu belum pulang?" Mina yang menyahut, sementara Eunha melihat Jungkook terheran-heran.

"Lagi nunggu jemputan, dek."

"Masnya ini, bu?" Eunha membalas sambil menunjuk Jungkook yang tetap berdiri didepan motor. Pemuda itu memutar bolamata mendengar pertanyaan isterinya.

"Bukan! Hahaha! Nunggu suamiku, Na." Dokter Sita tertawa, tampak geli.

"Terus, ngapain dia disini? Ada yang pesen ojol?" Eunha masih bingung.

"Jemput kamu." Jungkook menjawab, terdengar agak kesal.

Mina dan Eunha saling melirik. Mereka sudah berencana akan pergi makan siang bersama. Ada warung ayam geprek baru yang sepertinya enak. Hari ini open house, dan digratiskan bagi siapapun yang ingin makan disana.

"Tapi, aku mau pergi sama temenku. Kita mau nyoba warung ayam geprek yang baru buka, tuh."

Eunha menunjuk ke arah yang jauh. Mina yang berdiri disebelahnya mengangguk. Gadis itu tau kalau Eunha sudah berbaikan dengan Jungkook, tapi belum tau kalau mereka sudah menikah.

"Wah! Boleh gabung, nggak? Jadi pengen juga," dokter Sita menatap kedua mahasiswi itu dengan mata berbinar-binar penuh harap.

"Boleh, bu. Ayo," jawab Mina lagi.

Karena Mina tidak terlalu akrab dengan dokter Sita, gadis itu menarik tangan Eunha agar berboncengan dengannya. Jadi, Jungkook memboncengkan dokter Sita menuju tempat yang mereka mau.

Warung baru itu ramai. Eunha sampai harus berlari untuk mendapatkan tempat duduk bagi mereka. Eunha meletakkan tasnya dikursi kosong, menunggu ketiga orang dibelakangnya untuk mendekat sebelum menanyakan pesanan mereka. Tidak ada pelayan yang mendekati, makanya Eunha berinisiatif memesankan ke penjual.

"Mau apa?" tanya Eunha.

"Gua ayam geprek pakai jamur krispi, Na. Cabenya tiga," ucap Mina.

"Minumnya?"

"Es susu putih."

"Ibu?" Eunha menoleh ke arah dokter Sita.

"Ayam geprek mozarella, Na. Cabe sepuluh, minumnya air mineral aja."

Mina dan Jungkook menatap dokter itu terbelalak. Mereka berdua tidak bisa membayangkan sepedas apa ayam geprek dokter Sita nanti. Sementara itu, Eunha hanya mengangguk santai sebelum menanyakan pesanan Jungkook.

My Dearest Ojol (Fin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang