Saya senang dengan komen di part kemarin :D
makasih ya? :D
Btw, ini part yang panjang. Sori kalau bikin bosen :D
###
Eunha pikir, Jungkook akan membujuknya atau paling tidak menghubungi lewat ponsel. Tapi, selama dua hari menginap di rumah orangtuanya Eunha sama sekali tidak mendengar kabar dari pemuda itu. Gadis itu jadi semakin kesal dan curiga kalau suaminya memang berselingkuh.
"Na! Na! Eh, lu disitu." Lisa setengah berlari dari pintu masuk menuju tempat dimana Eunha duduk menghadap laptop.
"Kenapa sih, lu?" tanya Eunha, mengerutkan kening heran.
"Gua abis dibonceng pacar elu. Ngojol sih, tapi di gratisin sama dia," jawab Lisa sambil meringis senang.
Wajah Eunha mengernyit tidak suka lalu mendengus. Kirain apaan. Penting banget si Lisa lapor ke dia kalau habis naik ojol Jungkook?
"Lah? Kenapa muka lu asem gitu? Disuruh revisi?" Lisa duduk disamping Eunha kemudian merogoh tasnya sendiri untuk mencari tiga buah buku proposal KTI.
"Nggak."
Lisa mendongak, menaikkan alis keheranan mendengar nada ketus dari temannya. Lisa menggaruk hidungnya yang mendadak gatal. Dia memang pintar memecahkan kode-kode, tapi kalau yang begini dia sama sekali tidak paham.
Sementara Lisa pergi mengurus surat penelitian, Eunha kembali cemberut memikirkan Jungkook. Mungkin pemuda itu benar-benar marah karena dia menginap di tempat Yuna. Tapi kan, itu hanya semalam! Belum lagi, tempat kost Yuna adalah kost puteri! Kenapa Jungkook sampai marah segala? Padahal Eunha juga sudah bilang.
Ah! Pasti gara-gara perempuan asing berdada besar itu, kan? Jungkook memang selingkuh! Dia menjadikan kesalahan kecil Eunha dan membesar-besarkannya agar pemuda itu punya alasan untuk mendua. Ha! Mungkin, Jungkook juga sudah melakukan hal yang tidak-tidak dengan perempuan itu!
Masuk akal karena Jungkook menerima persyaratan ayahnya dengan mudah. Pemuda itu juga tidak mau mengambil kesucian Eunha bahkan ketiga gadis itu berjanji akan menyembunyikan rahasia itu dari ayahnya. Apa Jungkook sengaja melakukan itu?
"Semakin dipikir, darah gua makin mendidih. Sialan! Gua samperin juga tuh cowok bangsat sama selingkuhannya." Eunha mendesis geram.
"Eunha! Di cari bu Siti!" Lisa kembali dengan membawa kabar.
###
Jungkook termangu di meja kebesarannya. Dia sedang melamunkan Eunha dan hubungan mereka. Pemuda itu kali ini tidak mau mengalah. Dia harus tegas kalau menurutnya Eunha salah. Jungkook harap, Eunha sedang introspeksi diri saat ini.
Sudah seminggu berlalu. Setiap hari ibu selalu mengomel menanyakan keadaan Eunha, mencekoki Jungkook dengan banyak nasehat hingga pemuda itu jenuh. Seminggu ini juga Jungkook tidak menarik ojol. Gara-gara mahasiswi itu, Jungkook jadi malah untuk meneruskan pekerjaan paruh waktunya.
Sial sekali rasanya saat dia mendapat orderan dari mahasiswi itu. Kata Jimin, namanya Chinthia tapi bodo amat lah. Jungkook masih kesal karena dikerjai oleh perempuan itu. Belum lagi, Chinthia mulai menerornya setelah mendapat nomer ponselnya. Jungkook sampai harus menonaktifkan nomer ojolnya agar tidak diganggu lagi.
Tiba-tiba Jungkook teringat saat dimana Eunha memaki Chinthia didekat perpusda seminggu yang lalu. Wajah gadis itu terlihat garang dan menggemaskan disaat yang bersamaan. Jungkook tersenyum sedikit, merasa sedikit nyeri di ulu hatinya mengingat hubungan mereka yang sekarang dalam kondisi tidak baik.
Jungkook kira, dia tidak akan sekepikiran ini ketika harus berjauhan dengan Eunha. Dia pikir, dia bisa tetap beraktifitas seperti biasa. Tapi nyatanya Jungkook jadi agak lingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Ojol (Fin)
Fanfiction"Mbak?" "Ya?" gadis itu menoleh bingung. "Namanya siapa? Nikah sama saya, mau?" Heya Eunha merinding, geli, dan merasa takut ketika seorang laki-laki asing tiba-tiba melamarnya di tengah keriuhan pasar Ungaran dipagi hari. Gadis yang baru menginjak...