31. Cinta, Setia dan Puzzle (NC!)

4.5K 729 141
                                    

NC ringan, sih..

Tapi tetep NC wkwkwkk...

###

Eunha sedang memandangi bulan yang tampak dari jendela kaca ketika Jungkook datang. Lagi-lagi gadis itu hanyut dalam pikirannya sendiri hingga tidak menyadari keberadaan Jungkook. Kimuno yang tadi dia pakai ketika keluar kamar, masih menempel ditubuhnya yang sekarang basah terendam air hangat.

Jungkook mematikan lampu agar sinar bulan bisa menjamah ruangan berendam itu dengan bebas merdeka. Eunha menoleh terkejut begitu lampu mati, lalu merengut melihat Jungkook masuk hanya dengan memakai handuk yang melilit pinggang.

"Aku hampir ketiduran nungguin kamu doang," protesnya merengut.

Jungkook mendekat tanpa menyahut, lalu bergabung dengan Eunha tanpa melepas handuk yang ada dipinggangnya.

"Wah, nungguin, nih? Aku kira kamu nggak suka kita main-main kayak gitu?" goda Jungkook, membalas ucapan isterinya sambil nyengir. Mendengar hal tersebut, wajah Eunha mengernyit.

"Emang enggak. Tapi, daripada kamu main-main sama cewek lain, kan?" balasan gadis itu membuat Jungkook menoleh ke arah sang isteri. Ada ekspresi kaget yang muncul diwajahnya mendengar ucapan Eunha.

"Kamu bilang apa? Main sama cewek lain? Main layangan sama Sinbi, maksudmu?"sahut Jungkook, mendekati Eunha dan merangkul bahu isterinya itu.

"Kok layangan? Emang sekarang kamu mau ngajakin aku main layangan?" tanya Eunha, kesal. Jungkook terkekeh kecil, merapatkan tubuh Eunha ke tubuhnya.

"Ya kamunya lucu. Emang aku ada lirik-lirik cewek lain? Peduli sama mereka aja enggak," balas Jungkook ringan. Eunha mengerucutkan bibir tapi membuang muka ke arah lain. Sementara Jungkook memejamkan mata, menikmati bagaimana air hangat merileksasi otot-otot ditubuhnya.

"Gimana photoshootnya tadi? Aku sempet liat anak Mr. Minatozaki disana. Dia jadi model juga?" Jungkook kembali mengeluarkan suara.

"Enggak. Dia ke sana main. Ngefans sama Ulfi kali," jawab Eunha, menggidikkan bahu cepat.

"Nggak ngerusuhin kamu? Tumben? Apa gara-gara nasi gorengmu?" Jungkook melirik isterinya keheranan. Eunha tidak banyak bercerita sepanjang biasanya. Hal itu lah yang dia sadari. Eunha mengangkat bahu lagi, kali ini dengan tidak acuh.

"Iya kali," jawabnya cuek.

Nah, kan! Jawaban pendek lagi! Jungkook jadi berpikir kalau Eunha sedang marah. Apa lebih baik dia menyingkirkan rencananya malam ini? Jungkook tidak mau memaksa. Pemuda itu menyentuh pundak sang isteri dan membalikkan tubuh gadis itu dengan lembut. Benar dugaannya, Eunha terlihat sedang terganggu.

"Kamu kenapa, si? Hm? Kamu marah sama aku?" tanya Jungkook pelan. Eunha berpikir sebentar sebelum menggelengkan kepala.

"Ada masalah sama temenmu?" tanyanya lagi. Eunha kembali menggeleng.

"Kalau Sana juga nggak ngeganggu, terus kamu kenapa?"

"Emangnya aku kenapa?" Eunha membalas pertanyaan Jungkook dengan pertanyaan balik. Jungkook sampai mengerutkan kening heran melihat sikap isterinya.

"Kamu udah dapet, kan? Nggak mungkin PMS berarti. Lagi ada yang ganggu pikiranmu, ya?" tebak pemuda itu, menyipitkan mata curiga. Eunha termenung selama beberapa saat lalu membuang napas kasar.

"Aku cuma mikir, apa kehidupan harus selalu membingungkan dan sulit kayak sekarang? Sejak insiden Rosa kemarin, terus curhatan Yuna dan omongan Sana oneesama tadi, aku jadi takut sama masa depan." Eunha akhirnya mengaku. Kepalanya tertunduk sementara bibirnya mengerucut.

My Dearest Ojol (Fin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang