56. Run After Him

3.2K 694 83
                                    

Jungkook duduk didepan tivi, cemberut bulan ketika Eunha menata burger yang baru saja datang diatas meja. Ini sudah waktunya makan malah, dan Jungkook kesal karena lagi-lagi isterinya tidak memasak dengan alasan malas.

"Susah banget nyuruh kamu masak, Na. Jajan terus maunya. Males jangan dipelihara." Cibiran Jungkook membuat Eunha batal menggigit burger bagiannya.

"Susah gimana? Tadi siang kan aku masak?" sahut gadis itu, memprotes.

"Ya dari kemarin makan jajanan luar terus. Hemat! Aku udah pernah bilang kan?" Jungkook mendebat dengan nada kesal.

"Lagian, kamu aku tanyain mau makan apa? Jawabannya nggak tau. Males banget dong. Nanti kalau nggak sesuai seleramu, aku doang yang abisin. Atau malah kebuang masakannya," balas Eunha tidak mau kalah.

"Serah kamu!" dengus Jungkook pada akhirnya.

"Burgernya dimakan."

"Nggak!"

Eunha menahan jengkel. Emosinya sudah diubun-ubun hanya karena Jungkook menolak makan. Padahal tadi sudah teriak-teriak minta makanan.

"Ya udah. Mau makan apa? Kalau pasar masih ada yang jual mentahan, aku masakin. Kalau enggak, sama aja. Kamu makan matengan lagi atau sekalian nggak makan!" Eunha tidak jadi makan malam.

Gadis itu pergi ke kamar untuk mengambil jaket dan dompet sebelum meraih kunci motor Jungkook yang tergeletak di atas tivi.

"Jam segini ya udah nggak ada yang jual mentahan. Daritadi kamu ngapain aja dirumah?" dumel Jungkook.

"Buruan ngomong!"

"Kare sama daun pepaya. Dipedesin."

"Aku nggak bisa masak itu."

"Gulai aja, deh. Beliin kelengkeng juga kalau ada."

Eunha segera berangkat begitu pesanan suaminya sudah disebutkan. Jungkook menonton tivi dengan santai sementara Eunha keluar rumah. Masih agak dongkol karena disuguhi masakan orang lain terus oleh isterinya. Dia nikahin Eunha atau penjual makanan sih?

Sekitar sepuluh menit kemudian Eunha menelepon, melaporkan kalau yang diinginkan Jungkook tidak ada semua.

"Yang jual daging sama buah tutup semua. Mau apa?"

Jungkook sudah menduga hal ini. Ingin rasanya mengomeli Eunha, tapi nanti balasannya pasti lebih panjang.

"Adanya apa?"

"Jajanan pasar sama yang jual baju. Makanan mateng yang pasti," jawab gadis itu.

"Sate aja. Sate ayam sebungkus. Dirumah ada nasi, kan? Awas aja kalau enggak. Aku kunciin kamu diluar!" sahut Jungkook mengancam.

"Ada lah! Ngeledek banget!"  Eunha menutup telepon sambil menggerutu. Pada akhirnya, Jungkook makan masakan orang lain juga, kan? Cuma mau bikin isterinya repot dia tuh. Hatinya nggak tenang kalau Eunha santai-santai, batin Eunha mangkel.

Pulang membawa sebungkus sate ayam pesanan Jungkook, Eunha kemudian membawa burgernya ke belakang. Males banget kalau disuruh makan bareng suaminya. Eunha suebel!

"Gimana tawaranku? Kamu mau ikut ke Jerman? Bentar lagi Juni, nih." Jungkook datang membawa piring kotor dan sampah saat Eunha menghabiskan burger keduanya.

"Nggak. Sibuk training," sahut gadis itu ketus. Jungkook pura-pura tidak menyadari nada suara isterinya.

"Training apa?"

"Jadi asdos lah! Udah bilang, kan?"

"Kamu serius mau ambil tawaran dosenmu? Nggak di Kariadi aja?" Jungkook menoleh setelah selesai mencuci piring kotornya.

My Dearest Ojol (Fin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang