Sejak kemarin Eunha dan Jungkook menginap di Sekaran. Wanita hamil itu ingin bertemu dengan Sinbi dan Chaeril, sementara Jungkook membantu bapak panen ubi jalar.
”Mantap! Sekarang orang yang usilin tukang Ojol bisa di ringkus dan masuk penjara! Mampus!” Sinbi menyumpah sambil melotot geram ke arah ponsel yang dipegangnya.
”Apa, Sin?” tanya Eunha yang bermain catur dengan Chaeril.
”Ini, mbak. Ada berita orang yang usilin tukang ojek online ditangkap polisi. Pakai goshop tapi terus ilang pas barangnya mau dianter. Kan itu nggak bener namanya!” jawab Sinbi berapi-api.
”Wah! Iya, mbak! Aku baca malah ada yang motornya dicuri orang pas lagi beliin pelanggannya pesenan. Gila gila gila gila! Nggak berperasaan banget orang-orang kayak gitu!” timpal Chaeril kemudian.
”Wah! Bagus kalau gitu! Biar populasi orang nggak ada kerjaan berkurang. Semoga aja karmanya lebih kejam!” sambung Eunha menanggapi.
"Btw, mas Dimas pernah dapet prank kayak gitu nggak, mbak?” tanya Chaeril, menggerakkan salah satu bidak caturnya.
”Wah, nggak tau, ya? Dia nggak pernah cerita. Kenapa emang?”
"Penasaran aja gimana mas Dimas bakal nanganin. Kan, kadang-kadang otak dia suka kurang se-ons tuh.”
Sinbi dan Eunha tergelak mendengar jawaban Chaeril. Bocah itu nyengir lebar, tidak merasa bersalah atas ucapannya yang tidak sopan.
"Tebakan, deh. Sebelum dia diprank orang, dia udah ngeprank dirinya sendiri,” sahut Sinbi masih tertawa geli.
"Atau waktu penumpangnya ngasih uang buat bayar, dia balikin dua kali lipat!” tambah Eunha.
"Wah! Ya mbak Heya bakal bangkrut kalau gitu! Nanti dedek bayi lahirannya gimana?” nada suara Chaeril berubah sendu saat tangannya membelai perut besar Eunha lembut.
"Udah. Jangan ghibahin bapaknya dedek. Ntar dia ngamuk,” Eunha terkekeh sebentar. “Oh, ya. Kalian udah ada rencana mau kapan mau beli baju baru?”
"Masih dua minggu lagi, mbak. Santai… Nunggu bapak-ibu dapet THR,” jawab Sinbi.
"Ayo belanja bareng? Di tempat yang dulu pernah kita datengin itu, loh, Sin. Apa namanya?” ajak Eunha.
"La Belle Fashion?”
"Nah!”
"Chaeril ikut!”
"Nggak boleh!” tolak Sinbi, meledek.
"Iya. Chaeril ikut,” ucap Eunha, menengahi ketika Chaeril hendak marah-marah ke Sinbi. Kedua kakak beradik itu kemudian saling menjulurkan lidah untuk satu sama lain.
Eunha menahan senyum saat memperhatikan keduanya. Sekarang, baik Chaeril maupun Sinbi juga menurut padanya. Sama seperti sikap mereka ke Jungkook. Eunha sempat mendapat pujian karena hal itu.
"Nah! Ya begini. Salah satu contoh jodohmu adalah cerminan dari dirimu. Nggak salah pilih kamu, Mas!” ucap bu RT yang membuat Jungkook nyengir lebar sementara Eunha malu.
Eunha pikir, itu terjadi hanya karena dia sedang hamil. Jiwa keibuannya berkembang pesat didukung oleh rasa sayang Sinbi-Chaeril ke calon anaknya. Eunha bisa menjadikan kehamilannya senjata kalau kedua anak gadis bu RT itu mulai bandel.
"Checkmate!” gumam Eunha mengakhiri pertandingan caturnya dengan Chaeril.
"ARGH! No!!! Ini nggak adil! Mbak Heya pasti curang!” tunjuk Chaeril marah.
"Waduh, dosa puasa-puasa gini berbuat curang. Kasian dedek bayiku nanti. Merasakan kemenangan yang haram,” jawab Eunha kalem. Chaeril garuk-garuk kepala tidak mengerti sementara Sinbi tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Ojol (Fin)
Fanfiction"Mbak?" "Ya?" gadis itu menoleh bingung. "Namanya siapa? Nikah sama saya, mau?" Heya Eunha merinding, geli, dan merasa takut ketika seorang laki-laki asing tiba-tiba melamarnya di tengah keriuhan pasar Ungaran dipagi hari. Gadis yang baru menginjak...