Eunha tersenyum tipis pada mas Keanu yang duduk dihadapannya. Mereka masih di Pujasera, di warung soto daging yang tadi Eunha datangi. Masalahnya, mas Keanu menahan Eunha agar bisa makan bersama.
"Kamu ke sini naik apa, Na?" mas Keanu bertanya. Eunha yang mengaduk gula di dalam es teh gelasnya mendongak, bingung dengan pertanyaan tiba-tiba pemuda itu.
"O-oh... nganu. Itu..." Eunha salah tingkah. Dia memang payah kalau masalah berbohong.
"Ojol lagi?" tebak mas Keanu. Eunha mengangguk saja, tersenyum singkat dan menunduk menyeruput es tehnya. "Suka banget naik ojol, Na?"
"Mm..." Eunha bergumam dengan enggan. Dia tau, mas Keanu pasti ingin menanyakan soal hubungannya dengan Jungkook lagi.
"Langganannya Dimas?"
"Mas Kean kok bisa sampe sini?" Eunha memilih untuk membelokkan pembicaraan. Dia tidak nyaman diinterogasi seperti itu oleh orang yang tidak terlalu dekat dengannya.
"Barusan selesai ngurus sesuatu di Puskesmas Ungaran. Nggak nyangka ketemu kamu disini." Mas Keanu tersenyum manis. "Oh iya. Kamu udah ada gambaran mau kerja dimana, Na?"
Eunha menggelengkan kepalanya pelan sebelum menjawab,
"Ada tawaran, tapi aku lagi pengen istirahat, mas. Kenapa emangnya?""Bu Siti mau nawarin kamu jadi asdos di kampus. Mau, nggak?"
"Hah? Tapi kan, aku baru lulus? Eh, malah belum wisuda?"
"Justru itu, Na. Bu Siti kan tau transkrip nilaimu. Beliau juga udah merhatiin kamu dari semester satu. Jadi, ya beliau percaya sama kemampuanmu." Mas Keanu menyahut dengan wajah serius. "Terima aja, Na. Lumayan loh gajinya. Dan kamu udah tau kerjaannya gimana?"
Eunha ragu-ragu. Secara pengalaman, mungkin apa yang diucapkan mas Keanu memang benar. Tapi bagaimana dengan tawaran Jungkook? Kalau Eunha menolak kerja di Kariadi, dia akan kehilangan kesempatan untuk mengamati perilaku suaminya.
"Aku pikir-pikir dulu deh, Mas," jawab Eunha kemudian. Mas Keanu mengangguk, tampak tidak puas dengan jawaban Eunha.
"Emang kamu dapet tawaran dari mana aja, Na?"
"Kariadi."
"Dimas kerja disana juga, kan?" sahut mas Keanu, mendadak bernada tajam. Eunha hanya mengangguk, memilih memakan soto dagingnya yang mulai dingin. "Kok sama dia lagi sih, Na?" sekarang, pemuda terdengar jengkel.
"Emangnya kenapa sih, mas? Dia orang baik kok. Walau kadang aneh, sih."
"Dia nggak normal, Na! AH! Kamu nggak ngerti!"
Eunha mendongak, sekarang menatap mas Keanu dengan tidak ramah.
"Aku kenal dia lebih baik dari kamu!""Gimana bisa? Aku temen SMAnya, Na. Aku kenal dia lebih lama daripada kamu!"
"Mas Jungkook nggak punya temen pas sekolah! Kamu cuma tau, mas. Bukan kenal! Jangan sok!" balas Eunha, ketus.
"Na--"
"Aku nggak suka kamu ngomong jelek soal dia, mas! Stop it, oke? Kamu nggak kenal dia. Kamu nggak berhak ngomong apapun!" sergah Eunha, masih marah.
Mas Keanu terdiam, membiarkan emosi Eunha menurun. Kemudian, dengan hati-hati itu bertanya,
"Kamu pacaran sama dia?"Eunha menggeleng tegas.
"Kami udah nikah!"Mas Keanu terkejut, tidak lama kemudian tertawa geli.
"Becanda kamu," katanya."Emangnya aku keliatan kayak lagi becanda?" balas Eunha, tersinggung. Mas Keanu mengerutkan kening.
"Dia gay loh, Na. Ya kali dia nikahin kamu? Kamu kemarin denger sendiri, kan? Dia pernah nembak aku waktu SMA." Mas Keanu mencoba memberi penjelasan dengan ynada yang lebih lembut. Eunha balas tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Ojol (Fin)
Fanfiction"Mbak?" "Ya?" gadis itu menoleh bingung. "Namanya siapa? Nikah sama saya, mau?" Heya Eunha merinding, geli, dan merasa takut ketika seorang laki-laki asing tiba-tiba melamarnya di tengah keriuhan pasar Ungaran dipagi hari. Gadis yang baru menginjak...