Typo di mana-mana, alur acak-acakkan, maklum masih abal-abal.**Honeymoon**
Terlihat dua 'anak adam' sedang bermalas-malasan di kamar tidur mereka, padahal hari sudah pagi. Si pria jangkung tersenyum tatkala melihat pasangannya masih tertidur pulas di tempat tidurnya. Lalu ia pun dengan gemas mencium pipi kiri dan kanan Plan--istrinya.
Chup~ chup~
"Hmm," guman Plan yang merasakan tidurnya terganggu.
"Plan, ayo bangun! Ini sudah pagi." Ucap Mean membangunkan istrinya itu.
"10 menit lagi, Mean!" ucap Plan yang masih tertidur.
Cuph~ Cuph~
Mean semakin mencium pipi Plan--istrinya itu, agar Plan cepat bangun. Tapi yang dibangunkan malah menarik selimutnya, seakan ingin bermalas malasan di tempat tidur.
"Ya sudah, kalau kamu tidak mau bangun honeymoon batal!" ucap mean.
"What?" pekik plan tidak percaya dengan ucapan Mean, ia pun mempoutkan bibirnya.
Entah kenapa, kelakuan Plan itu malah semakin lucu di mata Mean, ia pun semakin gemes melihat tingkah imut Plan.
Mean dan Plan adalah pasangan suami-istri, mereka berdua baru saja selesai menikah dua hari yang lalu. Dan hari ini rencananya mereka akan pergi berbulan madu ke Korea.
Plan buru-buru bangun dari tempat tidur, ia takut akan membuat sang suaminya, Mean marah. Ia melingkarkan tangannya di leher sang suami sambil mengecup singkat bibir ranum suaminya itu. Mean pun membalas mencium sang istri, tidak ada nafsu diantara mereka, hanya sebatas ciuman selamat pagi.
🌸Seoul🌸
Selesai sarapan pagi itu Mean dan Plan pun berangkat ke Korea. Malamnya mereka pun sudah sampai di Korea. Tepatnya pukul 06:00 malam. Mereka menginap di hotel yang paling megah dilengkapi dengan pernak pernik yang super mewah dan kamar mereka menghadap jendela tempat tenggelamnya matahari. Sunset pun terpampang dengan jelas menghiasi keindahan langit pada hari itu.
Pukul 08:00 malam, mereka pun memutuskan untuk makan malam di hotel tersebut. Itu karena mereka terlalu lelah dengan perjalanan panjang mereka. Setelah selesai makan mereka pun masuk ke kamar mereka.
"Mean ..." panggil plan.
"Ya," sahut mean.
"Kalau kita punya anak nanti, kamu mau berapa?" tanya Plan.
"Hmm, 11!" ujar Mean sambil menaruh tangannya di dagunya.
"Yakkk!" teriak plan. Ia pun melingkarkan kedua tangannya di dadanya. "Kamu pikir aku apaan? Bisa beranak sebanyak itu, ahhh!" pekik Plan tidak terima.
Mean cuma cengengesan menampilkan deretan giginya putihnya karena telah berhasil menjahili istrinya itu.
"Maaf, Plan! Berapapun anak yang kita punya nantinya aku tidak keberatan. Aku tidak mempermasalahkan soal anak." Ucap Mean.
"Aku ingin punya dua anak, Mean." Ujar plan. "Dengan begitu keluarga kecil kita pasti akan sangat bahagia. Bisa mendengar suara tangis mereka, suara tawa mereka, dan yang terpenting suara mereka memanggil kita dengan sebutan Pho dan Mae, pasti itu sangat menyenangkan."
Mean cuma senyum evil menatap istrinya itu.
"Why?" tanya plan heran melihat senyum evil suaminya itu.
Tanpa aba aba Mean langsung memeluk Plan dan ia berbisik di telinga plan, "Saatnya bikin Baby, sayang.
🚨Warning🔞
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot (Meanplan_Tincan)
Short StoryKumpulan oneshoot #meanplan❤ #tincan ❤ #2wish💙💚 Mengandung 🔞+ jadi yang di bawah umur harap jauh-jauh. Tapi kalau nekat baca dosa di tanggung sendiri. Meanplan fanfiction