Birthday Special For Phiravich

1K 105 63
                                    

Sorry for typo, don't forget to vote nd commen.

.
.

Sudah satu minggu ini Plan merencanakan ini. Plan bahkan rela mendiami kekasih yang paling dicintainya itu untuk memuluskan rencananya. Selama satu minggu itu juga Plan uring-uringan, mendiami, bahkan dia marah-marah tidak jelas kepada Mean. Mean harus banyak bersabar dalam menghadapi pria mungilnya yang satu ini. Karena Mean tahu dengan jelas sifat Plan.

Plan itu manja tapi kalau sudah marah susah ditaklukan. Ngambeknya lama. Mean harus membujuknya dengan beribu macam cara baru Plan akan berhenti dari ngambeknya.

Ya, pacar tercinta Plan adalah Mean Phiravich. Mereka pacaran sudah hampir enam tahun lamanya. Asam manisnya percintaan pun sudah seringkali mereka lalui. Dan besok adalah hari ulang tahun dari kekasihnya itu. Dan Plan ingin memberikan kado yang spesial buatnya. Kado yang tidak akan pernah dilupakan oleh Mean dalam hidupnya.

Selama menjalin hubungan dalam enam tahun itu Mean Phiravich lah yang selalu mengalah. Itu bukan masalah buat Mean selama Plan bahagia dan asalkan pria mungil itu selalu berada disisinya.

Mean sangat mencintai Plan. Ia bahkan rela menyerahkan nyawanya untuk Plan kalau Plan meminta itu semua. Plan itu dunianya Mean. Harta yang paling berharga buat Mean. Kalau Plan sedih orang pertama yang merasakan sakit adalah Mean. Kalau Plan bahagia dia juga ikut bahagia. Plan segalanya buat Mean Phiravich. Seberat atau selelah apapun pekerjaannya di kantor selama dia bisa melihat senyum Plan ketika pulang dari kantor semuanya lenyap tak bersisa. Hebatkan. Ya seperti itulah Plan bagi Mean.

Namun, ada yang beda yang Mean rasakan dalam beberapa hari ini. Plan seakan berubah. Plan mendiaminya, uring-uringan kalau dekat dengannya dan suka marah-marah. 

Mean tidak tahu kenapa, tapi, yang jelas ada yang beda yang Mean rasakan. Apakah Plan sudah mulai bosan dengannya? Apakah Plan sudah mempunyai seseorang di hatinya? Entahlah? Hanya Plan yang tahu. Dan ini sangat mengganggu Mean. Selama seminggu ini dia tidak konsen bekerja. Pikirannya melayang entah ke mana. Dan yang lebih parahnya, selama seminggu ini dia bahkan merasa kesakitan karena naganya tidak bisa bersarang di rumahnya. Mean tidak bisa hidup tanpa lubang Plan. Dalam sehari saja tidak dapat pasokan dia sudah lemah apalagi ini satu minggu. Plan sungguh menghukumnya dengan sangat.

Ya, selama seminggu ini Plan tidak hanya mendiaminya tapi tidak memberikannya jatah. Dan yang ini Plan memang keterlaluan. Dia memang sangat tahu akan Mean yang tidak bisa hidup tanpa pasokan udara dan dia justru menghukumnya dengan tidak memberikannya udara. Yang ini Plan juga merasa berat tapi dikuat-kuatkannya demi kekasihnya tercinta. Dia juga sama seperti Mean sama-sama tidak bisa hidup tanpa pasokan udara. Mereka saling membutuhkan dalam segala hal. Saling menghangatkan. Saling memberikan kenikmatan dan saling melengkapi. Mean yang tampan dan Plan yang cantik. Cocok banget 'kan.

"Kuharap semuanya berjalan lancar nanti malam," ucap Plan bangga karena sudah selesai menyiapkan semuanya. 

"Maafkan aku, babe! Aku melakukan ini semua untukmu. Aku hanya ingin memberikan kejutan buatmu," ucap Plan merasa menyesal.

"Aku tahu aku mungkin sedikit keterlaluan tapi percayalah niatku baik," lanjutnya.

.

.

Sementara di kantor Mean masih saja kesal. Dia marah pada dirinya sendiri. Apa yang telah dia lakukan hingga membuat kekasih tercintanya semarah itu padanya. Perasaan dia tidak berbuat kesalahan tapi kenapa? Plan marah padanya hampir satu minggu ini. Dan itu membuatnya frustasi. Dia sudah melakukan segala cara buat membujuk pria mungil itu tapi Plan tetap saja mencuekinya. 

"Arghhh! Apa yang harus kulakukan? Sampai kapan semua ini akan seperti ini?" Mean berteriak kesal. 

"Babe, sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa kamu jadi berubah begini? Apakah aku ada salah? Kenapa kamu tidak mengatakannya kalau aku ada salah," ucap Mean mengacak rambutnya.

Oneshoot (Meanplan_Tincan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang