Tidak ada yang bisa mendeskripsikan cinta kecuali mereka yang sedang jatuh cinta.Cinta adalah mereka yang bisa menjaga hati mereka untuk pasangan mereka di kala ada godaan atau cobaan sekaligus. Tidak peduli dalam keadaan susah sekalipun. Tidak peduli harus LDR walaupun harus bertahun-tahun lamanya untuk menunggu pasangan kita asalkan kita bisa menjaga hati kita untuk pasangan kita maka cinta itu akan selalu utuh.
Cinta itu soal kepercayaan, kesetiaan, kesabaran dan kejujuran. That Is LOVE.
Bukan soal materi.
Di kala suami sedang di atas awan kita bersamanya namun ketika dia sedang di 'bawah' kita meninggalkannya dan lari bersama orang lain.
Tau kan yaaa … seperti kebanyakan di film indo gitu😠😠😠
Namun tidak dengan Plan. Dia justru setia menunggu suaminya dalam keadaan apapun dan itulah yang sedang dilakukan oleh Plan saat ini.
.
.
Perkenalkan namaku Plan Rathavit. Aku adalah seorang istri dari suamiku yang bernama Mean Phiravich. Aku sangat mencintai suamiku melebihi jiwa dan ragaku. Namun aku mempunyai kendala yang sangat besar yaitu 'keluarga suamiku'. Mereka semua tidak menyukaiku karena aku seorang pria.
Mereka begitu membenciku karena suamiku--Mean memilihku yang notabenenya adalah seorang pria sebagai istrinya. Kedua orang tua suamiku menginginkan Mean menikah dengan seorang perempuan agar mereka cepat menimang seorang cucu dari anak mereka, Mean. Tapi sayang Mean malah lebih memilihku sebagai istrinya ketimbang pilihan kedua orang tuanya.
Kami saling mencintai karena itulah kami berdua menikah. Dan sekarang usia pernikahan kami sudah menginjak angka lima tahun namun sayang kami belum juga dikaruniai seorang anak. Itu karena aku seorang pria karena itulah kami belum memiliki keturunan. Siapa yang tidak menginginkan anak ketika mereka sudah menikah begitu juga denganku, aku sangat menginginkan seorang anak di kehidupan kami namun sayang tuhan belum memberikan itu dalam rumah tanggaku. Karena itulah mertuaku tidak menyukaiku dan dia 'Leah' adalah ibu mertuaku yang sangat membenciku sebagai menantunya.
Aku menatap nanar foto pernikahanku dengan suamiku yang berada di nakas samping tempat tidurku. Aku mengelus wajah suamiku yang tersenyum tampan di situ. Aku tersenyum saat melihat senyum bahagianya. Namun aku kembali menunduk tatkala mengingat sudah lama dia tidak memberikan kabar kepada-ku.
Sudah satu tahun lamanya kami hidup terpisah. Suamiku harus bekerja di luar Negeri karena di sana perusahaannya sedang mengalami masalah, begitu yang suamiku bilang padaku 'dulu'. Selama beberapa bulan hubungan kami masih baik-baik saja sampai hari ke-6 bulannya suamiku jarang menghubungiku. Aku heran tidak biasanya dia seperti itu kepada-ku. Biasanya dulu dia selalu menghubungiku dalam sehari satu kali namun selama enam bulan ini dia tidak pernah memberikan kabar kepada-ku. Jujur aku sangat merindukan suamiku itu.
"Mean, aku merindukanmu!" kataku berucap lirih. "Kenapa kamu seperti berubah? Apa kamu sudah tidak mencintaiku lagi?" lanjutku.
Tanpa sadar air mataku menuruni kedua pipi gembul ku yang sedikit mengurus. Akhir-akhir ini aku jarang makan dan entah kenapa, aku kurang berselera makan. Yang ada di kepalaku hanya Mean dan Mean. Aku takut kalau nantinya suamiku akan berpaling dariku namun aku cepat-cepat menepis pemikiran itu karena aku tahu suamiku hanya mencintaiku, mungkin. Tapi melihatnya yang jarang memberikan kabar padaku membuat hatiku bertanya-tanya.
Aku sekali lagi memperhatikan foto pernikahanku. Aku mencium foto suamiku sebelum menaruhnya kembali di tempatnya. Aku ingin tidur cepat karena besok aku harus bangun cepat kalau tidak maka seember air lah yang akan membangunkan pagiku seperti hari sebelum-belumnya dan aku tidak ingin itu terjadi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot (Meanplan_Tincan)
Short StoryKumpulan oneshoot #meanplan❤ #tincan ❤ #2wish💙💚 Mengandung 🔞+ jadi yang di bawah umur harap jauh-jauh. Tapi kalau nekat baca dosa di tanggung sendiri. Meanplan fanfiction